TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian menemukan 13,5 ton emas di ruang bawah tanah rumah mantan pejabat Cina di Kota Haikou, Provinsi Hainan.
Zhang Qi, anggota komite partai provinsi dan kota, dilaporkan menjalani peninjauan disipliner dan sedang diselidiki apakah emas yang disimpan ilegal.
Dikutip dari RT.com, 2 Oktober 2019, pihak berwenang Cina menemukan sekitar 13,5 ton emas, serta jutaan yuan dalam bentuk tunai dan barang antik, ditambah bukti sertifikat real estat mewah. Menurut laporan media lokal, komisi disipliner mengumumkan pada awal September bahwa mereka sedang menyelidiki skandal mantan pejabat itu.
#Chinese police had very bright idea to search house of #ZhangQi, former mayor of #Ganzhou, as they have found a secret basement filled with gold ingots pic.twitter.com/HXoZFhBIXf
— RT (@RT_com) September 28, 2019
Pejabat yang melakukan kejahatan ekonomi atau korupsi dapat menghadapi hukuman mati di Cina. Dilaporkan sedikitnya 120 pejabat korup tingkat tinggi, termasuk perwira militer dan eksekutif, juga telah diungkap.
Namun ada spekulasi bahwa kampanye antikorupsi ini sebenarnya adalah bagian dari pembersihan politik yang meluas oleh Xi Jinping.
Mantan Wali Kota Zhang Qi.[Hainan provincial government/Daily Star]
Menurut Daily Star, Zhang Qi adalah mantan wali kota dan anggota Partai Komunis Cina. Dia sedang diselidiki oleh Komisi Pengawas Nasional.
Video menunjukkan para penyelidik sedang memeriksa tumpukan emas batangan raksasa.
Beberapa hanya ditumpuk di lantai, sementara keping emas lainnya dibungkus dengan tas di rak logam.
Polisi juga menemukan uang tunai senilai US$ 37 miliar atau Rp 526 triliun dalam berbagai pecahan mata uang seperti dolar AS, yuan Cina, dan euro.
Nilai perkiraan satu ton emas murni sekitar US$ 37.000.000 atau Rp 526 miliar. Ini berarti total emas yang disimpan eks wali kota Cina itu senilai hampir US$ 500 juta atau Rp 7,1 triliun.