TEMPO.CO, Jakarta - Seorang buronan yang kabur selama 17 tahun akhirnya ditangkap polisi Cina setelah mereka mengerahkan sejumlah drone untuk mencarinya di hutan. Buronan yang bernama Song Jiang, 63 tahun, sebelumnya sudah dijebloskan ke penjara atas tuduhan melakukan perdagangan manusia (perempuan dan anak-anak), namun dia melarikan diri dari penjara pada 2002.
Kepolisian menerima sebuah informasi soal keberadaan Song pada awal September 2019, lalu menelusurinya.
Dikutip dari mirror.co.uk, Selasa, 1 Oktober 2019, rekaman video yang diambil oleh pesawat tanpa awak atau drone memperlihatkan selama bertahun-tahun Song rupanya tinggal di sebuah gua kecil di kaki bukit yang terpencil.
Seorang buronan ditemukan oleh drone bersembunyi selama 17 tahun di dalam gua. Sumber: 9news/mirror.co.uk
Aparat kepolisian mulai menelusuri sejumlah gunung yang berada di kampung asal Song di selatan Cina. Setelah beberapa kali pencarian gagal membuahkan hasil, otoritas akhirnya mengerahkan sejumlah drone atau pesawat tanpa awak untuk membantu para petugas mencari Song.
Drone-drone yang dikerahkan menemukan ubin baja warna biru di tebing yang curam dan beberapa sampah rumah tangga di dekatnya, yang mengarah ke identifikasi kalau itu adalah sebuah gua. Song lalu ditemukan bersembunyi dalam gua sempit itu pada 19 September 2019.
Setelah hidup di pengasingan selama 17 tahun, Song saat ini kesulitan berkomunikasi dengan aparat kepolisian. Song telah dikirim kembali ke penjara.
Media di Cina mewartakan Song menggunakan sejumlah botol plastik sebagai wadah minum dari sebuah sungai dan mengumpulkan ranting untuk membuat api. Dia tinggal 17 tahun di gua seukuran kurang dari 21 meter persegi.