TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS) sedang mencoba memperbaiki citranya yang rusak akibat kasus pembunuhan Jamal Khashoggi. Penyidik PBB Agnes Callamard menyampaikan pandangan itu setelah Mohammad bin Salman menyampaikan bantahan sebagai orang yang memberikan perintah atas pembunuhan Khashoggi.
"Dia (Mohammad bin Salman) sedang menciptakan sebuah jarak antara dirinya, dia sedang membebaskan diri dari tuduhan tindak kriminalitas pembunuhan itu. Dia sedang menciptakan lapis demi lapis aktor dan institusi yang akan melindunginya dari pertanggung jawaban langsung atas pembunuhan tersebut," kata Callamard, seperti dikutip dari reuters.com, Selasa, 1 Oktober 2019.
Pendemo memegang poster dengan gambar wartawan Saudi, Jamal Khashoggi di luar konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, 25 Oktober 2018. REUTERS
Pandangan itu disampaikan Callamard sebelum bergabung dengan keluarga besar Khashoggi dan rekan-rekannya di Istanbul pada Rabu, 2 Oktober 2019, untuk memperingati setahun pembunuhan Khashoggi.
Sebelumnya pada Juni 2019, sebuah laporan menyebut Callamard, menemukan bukti kredibel yang membutuhkan investigasi lebih lanjut kalau Putra Mahkota dan sejumlah pejabat senior termasuk penasehat Kerajaan Arab Saudi Saud al-Qahtani adalah pihak-pihak yang harus bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Callamard mengatakan kepada Reuters satu-satunya cara dia (Mohammad bin Salman) bisa menafsirkan pengakuannya atas tanggung jawab negara - bukan tanggung jawab pribadi - adalah pengakuan secara implisit setidaknya pembunuhan itu adalah pembunuhan negara.
"Sejauh pembunuhan terjadi di bawah pengawasannya, dia (Mohammad bin Salman) mewakili negara, menguasai kepala negara," kata Callamard.
Menurut Callamard, jika negara-negara di dunia tidak merespon pembunuhan Khashoggi dengan sepatutnya, maka ini akan membuka pintu impunitas atas pembunuhan terhadap suara-suara kritis yang independen.