TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengutip pernyataan seorang pemimpin gereja yang memperingatkan pencopotan Trump dari jabatan Presiden akan menimbulkan luka pada negara seperti luka yang ditimbulkan akibat perang sipil. Peringatan itu disampaikan setelah DRP Amerika Serikat yang dipimpin Partai Demokrat mengajukan permohonan pemakzulan terhadap Trump.
"Saya ingin membuat prediksi pagi ini: jika Partai Demokrat sukses menggeser presiden dari jabatan, saya khawatir itu akan menyebabkan sebuah keretakan perang sipil pada negara ini, dimana negara ini tidak pernah mengalaminya," kata Robert Jeffress, televangelist, seperti dikutip dari rt.com, Senin, 30 September 2019.
Namun Trump melalui akun Twitter, mengedit unggahan itu dengan menambahkan kata 'Partai Demokrat tidak akan pernah sukses memakzulkannya'.
Presiden Trump juga mengutip unggahan komentar sejumlah menteri yang mendukungnya. Salah satu komentar yang diunggah Trump adalah menteri tersebut akan memerangi upaya menggulingkan Trump karena Partai Demokrat tidak peduli jika mereka membakar atau menghancurkan negara ini dalam proses pemakzulan.
....Election, and negate the votes of millions of Evangelicals in the process. They know the only Impeachable offense that President Trump has committed was beating Hillary Clinton in 2016. That’s the unpardonable sin for which the Democrats will never forgive him.....
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) September 30, 2019
Sebelumnya sejumlah politisi Partai Demokrat telah menyerukan agar dilakukan pemakzulan terhadap Presiden Trump atas beberapa alasan. Trump sudah lebih dari dua tahun menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.
Juru bicara DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, secara resmi pada akhir pekan lalu meluncurkan sebuah permintaan pemakzulan. Atas permintaan ini maka harus dilakukan investigasi atas alasan pemakzulan yang disorongkan.
Partai Demokrat menuding Presiden Trump menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar menginvestigasi kesepakatan yang dibuat oleh Hunter Biden, putra kedua Joe Biden, yang pernah bekerja di sebuah perusahaan gas di Ukraina. Joe Biden adalah mantan Wakil Presiden Amerika Serikat dan saat ini kandidat terkuat Presiden Amerika Serikat untuk pemilu 2020. Trump menyangkal tuduhan itu.