TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka memperkenalkan pencak silat di kota Bekaa, Lebanon, KBRI Beirut mengadakan pelatihan pencak silat tapak suci, dengan menghadirkan 2 (dua) guru silat dari Indonesia untuk melatih para pelajar di Kota Bekaa, khususnya di Lembaga Pendidikan Azhar Bekaa, Lebanon.
Pelatihan pencak silat tapak suci di Lembaga Pendidikan Azhar Bekaa sudah ada sejak 2018, dan telah mendapat sambutan dan antusias yang cukup besar dari para pelajar. Duta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Y. Thohari, mengunjungi tempat latihan silat tersebut pada Minggu kemarin, 29 September 2019 dan menyaksikan para pelajar di sana berlatih pencak silat.
Menurut Duta Besar Hajriyanto, promosi budaya Indonesia melalui pencak silat merupakan hal yang positif untuk mengenalkan langsung warisan seni dan budaya Indonesia.
“Ini juga merupakan kegiatan olahraga demi kesehatan jasmani para peserta itu sendiri," kata Duta Besar Hajriyanto.
Pelajar Lebanon Antusias Ikuti Pelatihan Pencak Silat. Sumber: dokumen KBRI Beirut, Lebanon.
Duta Besar Hajriyanto juga berharap pelatihan pencak silat ini, terus dikembangkan di Bekaa, Lebanon dan sekitarnya agar seni dan budaya Indonesia makin dikenal di kalangan mahasiswa dan masyarakat Lebanon.
Ahmad Hamoudi, salah satu peserta pelatihan silat mengaku sangat gembira bisa mempelajari salah satu seni bela diri yang merupakan warisan leluhur budaya Indonesia.
"Saya sangat beruntung bisa ikut berlatih silat dari Indonesia ini, bisa mempelajari dan mempraktekkan budaya Indonesia secara langsung," kata Hammoudi.
Pencak silat merupakan bela diri murni dari Indonesia. Silat yang merupakan peninggalan leluhur bangsa Indonesia, hingga saat ini terus berkembang, bahkan menjadi olah raga resmi yang dipertandingkan dalam SEA GAMES. Saat ini, pencak silat tidak hanya berkembang di Indonesia saja, namun juga di berbagai daratan Eropa, Amerika, Australia dan Afrika.