Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Carrie Lam Minta Restu Xi Jinping Cabut RUU Ekstradisi Hong Kong

image-gnews
Pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam bertemu Presiden Cina Xi Jinping pada April 2017. [SOUTH CHINA MORNING POST]
Pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam bertemu Presiden Cina Xi Jinping pada April 2017. [SOUTH CHINA MORNING POST]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, dilaporkan meminta izin Presiden Cina Xi Jinping dahulu sebelum mencabut RUU Ekstradisi secara formal.

Pengungkapan itu terjadi tiga minggu setelah Lam mengatakan dia telah memutuskan menarik undang-undang itu atas inisiatifnya sendiri. Dia juga mengatakan bahwa Beijing memahami dan menghormati mengapa pemerintah Hong Kong harus mencabut RUU.

Dilaporkan South China Morning Post, 28 September 2019, sebuah sumber yang dekat dengan pemerintah Hong Kong mengatakan rencana untuk menarik RUU tersebut telah diajukan ke kantor Xi Jinping untuk musyawarah dan persetujuan segera sebelum diumumkan pada 4 September.

"Penarikan RUU itu merupakan keputusan penting dan, seperti penunjukan pejabat utama di Hong Kong, itu harus disetujui oleh Presiden Xi," kata sumber.

"Pemerintah Hong Kong tidak memiliki banyak ruang untuk bermanuver mengenai opsi-opsi untuk menangani krisis politik yang dipicu oleh RUU tersebut karena pemerintah pusat mempertimbangkannya dalam konteks hubungan AS-Cina. Ini bukan lagi masalah hubungan Hong Kong dan pemerintah pusat."

Dalam rekaman audio yang bocor hanya beberapa hari sebelum pengumumannya, Carrie Lam terdengar mengatakan kepada sekelompok pengusaha di sebuah pertemuan pribadi akhir bulan lalu bahwa dia tidak punya banyak pilihan, mengingat bahwa reaksi besar-besaran terhadap RUU Ekstradisi telah meningkat ke tingkat nasional, keamanan, bahkan sampai masalah kedaulatan.

Sumber lain mengatakan dari perspektif keamanan nasional, adalah wajar dan logis untuk keputusan penting seperti itu membutuhkan persetujuan Xi.

"Ini bukan masalah dalam domain pemerintah Hong Kong," kata sumber kedua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam bertemu publik selama dialog di Stadion Queen Elizabeth di Wan Chai, 26 September 2019.[Winson Wong/South China Morning Post]

Carrie Lam menyerah pada tuntutan publik dan mengumumkan pada 4 September, bahwa ia akan secara resmi menarik RUU yang memicu protes pada Juni atas kekhawatiran tentang memungkinkan pemindahan tersangka kriminal ke Cina daratan.

"Keputusan itu dibuat oleh pemerintah Hong Kong...Pemerintah pusat memahami mengapa kami harus melakukannya, mereka menghormati pandangan saya dan mereka mendukung saya sepenuhnya," kata Lam pada hari berikutnya.

Dia awalnya menangguhkan RUU itu dan kemudian menyatakan RUU itu sudah mati, tetapi menolak untuk mencabutnya, meskipun ada protes dan kekerasan massal.

Carrie Lam menegaskan penangguhan RUU itu sebagai itikad pemerintah, untuk menutup celah legislatif yang ada untuk mengejar penjahat yang kabur ke Hong Kong, tetap menjadi tujuan yang layak dan sah.

Pada 9 Juli, Carrie Lam yang akhirnya menyatakan RUU itu "mati", menegaskan bahwa RUU tidak akan lagi diajukan.

Namun para pengunjuk rasa masih bersikeras pada empat tuntutan yang tersisa, yakni membentuk komisi penyelidikan untuk menyelidiki perilaku polisi dalam menangani protes; amnesti bagi mereka yang ditangkap; mengakhiri karakterisasi protes sebagai kerusuhan; dan memulai kembali proses reformasi politik yang macet di kota. Sampai saat ini, dalam diskusi dengan demonstran Hong Kong pada Kamis malam, Carrie Lam enggan mengabulkan tuntutan tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

2 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

3 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

5 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong


Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

7 hari lalu

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (kanan) tersenyum saat memasuki kamar di Hotel Shangri-la tempat mereka akan bertemu, di Singapura 7 November 2015. REUTERS/Joseph Nair
Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan


Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

7 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. shutterstock
Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.


Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

8 hari lalu

Foto udara menunjukan kapal-kapal yang diduga miliki Cina, berkeliaran di sekitar Pulau Thitu, salah satu dari sembilan fitur yang diduduki Filipina di Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan yang disengketakan, 9 Maret 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.


Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

12 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto (tengah) didampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (Kiri) memberikan sambutan dalam acara Bukber Partai Demokrat di St. Regis Setiabudi, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

Prabowo yang diumumkan sebagai Presiden terpilih sudah bertemu dengan sejumlah petinggi negara mulai dari Xi Jinping hingga Anwar Ibrahim.


Joe Biden dan Presiden Xi Jinping Bertelepon

13 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping berpose saat pertemuan di Bali, 14 November 2022. Keduanya bertemu menjelang KTT G20 di Bali. REUTERS/Kevin Lamarque
Joe Biden dan Presiden Xi Jinping Bertelepon

Joe Biden melakukan pembicaraan dengan Presiden Xi Jinping. Pembicaraan dilakukan jujur dan konstruktif mengenai berbagai isu bilateral, dan regional


Prabowo ke Cina dan Jepang, Kunjungan Menhan Rasa Presiden

14 hari lalu

Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Kantor Perdana Menteri di Tokyo, Jepang pada Rabu, 3 April. Eugene Hoshiko/Pool melalui REUTERS
Prabowo ke Cina dan Jepang, Kunjungan Menhan Rasa Presiden

Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih, Prabowo Subianto, diterima Presiden Cina Xi Jinping dan PM Jepang Fumio Kishida


4 Poin Penting Pertemuan Prabowo - Xi Jinping, Ada Soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

14 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden China Xi Jinping (kanan) berjabat tangan saat keduanya bertemu di Beijing, China, Senin 1 April 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan
4 Poin Penting Pertemuan Prabowo - Xi Jinping, Ada Soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Prabowo dan Xi Jinping membahas sejumlah hal di Cina pada Senin, 1 April 2024. Apa saja yang dibahas?