TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi melonggarkan aturan berpakaian perempuan, termasuk abaya yang sebelumnya wajib digunakan perempuan Arab Saudi, setelah meluncurkan visa turis untuk pertama kalinya.
Dikutip dari Arabnews, 28 September 2019, Arab Saudi pada hari Jumat secara resmi mengumumkan bahwa visa turis akan dikeluarkan untuk pertama kalinya bagi pengunjung dari 49 negara di seluruh dunia.
Komisi Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional (SCTH) meluncurkan visa turis pertama Saudi di sebuah acara di Ad-Diriyah, sebuah kota kuno yang sekarang menjadi tujuan wisata terkemuka.
Pada acara peluncuran yang bertepatan dengan Hari Pariwisata Dunia, presiden SCTH Ahmed Al-Khateeb mengatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi membuka pintu bagi wisatawan dunia.
Al Khateeb mengatakan Arab Saudi juga akan melonggarkan aturan berpakaian untuk perempuan asing, yang memungkinkan mereka pergi tanpa jubah abaya yang masih wajib dipakai publik untuk perempuan Saudi.
Perempuan asing, bagaimanapun, akan diminta untuk mengenakan pakaian sopan, tambahnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Arab Saudi sebagai negara ultra-konservatif di dunia, dalam beberapa tahun terakhir telah melonggarkan aturan sosial yang ketat, seperti aturan memisahkan laki-laki dan perempuan di tempat umum dan mengharuskan perempuan untuk mengenakan jubah hitam yang menutupi tubuh atau abaya.
Pelanggaran terhadap cara berpakaian perempuan Arab Saudi akan ditindak oleh polisi agama yang dinaungi Komisi Saudi untuk Etika dan Pencegahan Kejahatan, menurut Arabnews.
Dikutip dari Reuters, Kepala Pariwisata Ahmed Al Khateeb mengatakan menjelang pengumuman resmi bahwa abaya tidak wajib, tetapi wisatawan harus mengenakan pakaian sederhana yang menutupi bahu dan lutut, termasuk di pantai umum.
"Kami akan memiliki cukup turis untuk datang ke Arab Saudi untuk menikmati hal-hal lain," katanya.
Tidak diketahui apakah kelonggaran aturan abaya ini hanya berlaku bagi wisatawan asing atau semua perempuan di Arab Saudi. Namun dispensasi terhadap abaya adalah salah satu bagian reformasi sosial Putra Mahkota Mohammed bin Salman, setelah meluncurkan visa turis untuk menarik wisatawan dunia ke Arab Saudi.