TEMPO.CO, Hong Kong – Hong Kong menghadapi akhir pekan yang bakal diwarnai sejumlah aksi demonstrasi yang meningkat terutama menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Cina ke 70 pada 1 Oktober 2019.
Ribuan warga Hong Kong bakal berkumpul di Tamar Park, yang terletak di sebelah Gedung Dewan Legislatif pada Sabtu malam 28 September 2019.
Hong Kong, yang menjadi salah satu pusat keuangan internasional di Asia, menghadapi berbagai aksi unjuk rasa yang melibatkan ribuan hingga jutaan warga, yang menolak legislasi RUU Ekstradisi.
Pemerintah Hong Kong, seperti dilansir Reuters, telah menarik RUU Ekstradisi dari parlemen namun warga masih terus turun ke jalan memprotes. Kali ini, mereka meminta penerapan sistem demokrasi secara penuh agar bisa memilih sendiri pemimpinnya.
“Aksi demonstrasi juga bakal digelar pada Ahad untuk menandai peringatan Global Anti-Totalitarianism Day, dengan acara solidaritas juga digelar di seluruh dunia seperti Paris, Berlin, Taipei, New York, Kiev, dan London,” begitu dilansir Channel News Asia pada Jumat, 27 September 2019.
Namun, aksi unjuk rasa terbesar di Hong Kong kemungkinan bakal digelar pada 1 Oktober 2019, yang merupakan hari nasional peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Cina.
Para demonstran mengatakan akan menggunakan momen ini untuk mendesak diterapkannya demokrasi dan mempermalukan para penguasa di Beijing.
Rencanya, demonstran akan menggelar pawai besar dari Victoria Park di Distrik Causeway Bay ke Chater Garden, yang terletak di dekat kantor pusat pemerintahan Hong Kong.