TEMPO.CO, Jakarta - Pembicaraan telepon pada 25 Juli 2019 antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi sorotan setelah DPR Amerika Serikat pada Selasa, 24 September 2019, mengajukan permintaan pemakzulan Trump berdasarkan pembicaraan telepon itu.
DPR Amerika Serikat yang dikuasai oleh Partai Demokrat menuding Trump telah meminta pertolongan ke Ukraina untuk menyepak rival politiknya dari Partai Demokrat, Jow Biden. Rencananya Biden akan maju dalam pemilu Amerika Serikat November 2020 dan saat ini dia telah menjadi kandidat yang paling dijagokan.
Transkrip percakapan telepon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Sumber: reuters.com
Dalam pembicaraan telepon pada Juli 2019 dengan Presiden Ukraina, Trump diduga meminta Zelenskiy agar melakukan investigasi terkait apakah Biden yang mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, telah menutup investigasi terhadap sebuah kasus perusahaan gas yang mempekerjakan putranya.
Presiden Trump menyangkal telah melakukan tindakan yang salah. Namun rencana pemakzulan oleh DPR Amerika Serikat tersebut, segera menimbulkan reaksi dari pihak-pihak yang disebut dalam isu itu. Berikut tiga pernyataan terkait isu itu.
1. Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Melalui Twitter, Trump menulis : "belum pernah ada dalam sejarah Amerika Serikat seorang presiden diperlakukan sangat buruk seperti yang dialami oleh saya".
There has been no President in the history of our Country who has been treated so badly as I have. The Democrats are frozen with hatred and fear. They get nothing done. This should never be allowed to happen to another President. Witch Hunt!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) September 25, 2019
2. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy
Disela-sela sidang umum PBB di Now York, Amerika Serikat, Zelenskiy, mengatakan di hadapan awak media : "tidak ada seorang pun yang menekan saya".
3. Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden (2009-2017)
Dalam sebuah pernyataan, Biden mengatakan Presiden Trump telah menempatkan politik pribadinya diatas sumpah jabatannya sehingga Kongres Amerika Serikat harus meminta pertanggung jawabannya. "Dia telah menyalahgunakan kekuasaan," kata Biden.