TEMPO.CO, Jakarta - Kota di selatan Filipina punya cara unik menanggulangi sampah botol plastik, yakni mengubahnya menjadi bunga tulip aneka warna.
Taman tulip yang dibuka pada Senin kemarin, dibangun dari 26.877 botol plastik, yang dikumpulkan dari 45 desa sekitar Kota Lamitan di Provinsi Basilan.
Dikutip dari Reuters, 25 September 2019, botol plastik dipotong menjadi bentuk tulip dan dicat merah, kuning, merah muda dan biru, sementara yang lain dicampur menjadi pasir dan semen dan digunakan untuk membuat jalur pejalan kaki di taman.
Kebun Tulip Sitio Panansangan, Barangay Ubit, Kota Lamitan, Filipina. Kebun tulip ini dibuat dari 30 ribu lebih limbah botol plastik.[Rappler/Richard Falcatan]
Filipina adalah penyumbang sampah plastik laut utama dan hanya sedikit limbah plastik yang didaur ulang. Sementara botol plastik merupakan penyumbang terbesar sampah di Lamitan.
Wali Kota Lamitan, Rose Furigay, mengatakan dengan mengubah botol plastik menjadi objek wisata dapat membantu memerangi polusi plastik.
"Mari kita perhatikan bagaimana meminimalkan penggunaan plastik," katanya.
Dikutip dari Rappler, taman tulip ini tepatnya terletak di Sitio Panansangan, Barangay Ubit.
"Inovasi ini didaulat sebagai salah satu tempat wisata Lamitan, karena pengunjung telah berduyun-duyun sebelum taman selesai," kata pemerintah kota.
Proyek taman bunga tulip botol plastik ini sejalan dengan kampanye pengelolaan limbah padat yang dijuluki sebagai "Abante Lamitan, Atras Basura".