Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter Klinik di Korea Selatan Keliru Melakukan Aborsi

image-gnews
Ilustrasi aborsi. PEDRO ARMESTRE/AFP/Getty Images
Ilustrasi aborsi. PEDRO ARMESTRE/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Korea Selatan membuka penyelidikan setelah melakukan aborsi terhadap perempuan yang salah.

Pada 7 Agustus, seorang pasien hamil dengan janin berusia 6 minggu telah pergi ke klinik di distrik Gangseo di Seoul, menurut polisi Gangseo.

Di klinik tersebut, ada malpraktik kesalahan membaca grafik medis dan kegagalan untuk memeriksa identitas pasien sehingga dokter melakukan aborsi terhadap pasien yang salah.

Menurut laporan CNN, yang dikutip pada 25 September 2019, dokter dan perawat yang bertanggung jawab sedang diselidiki, dan kasus malpraktik itu akan segera dikirim ke kantor kejaksaan.

"Dokter dan perawat telah mengakui kesalahan mereka," kata seorang pejabat polisi. Mereka sekarang dituduh melakukan kelalaian yang mengakibatkan kerusakan tubuh.

Menurut kantor berita Korea Selatan, Yonhap, pasien seharusnya menerima suntikan nutrisi di klinik. Perawat itu diduga menyuntiknya dengan anestesi tanpa mengkonfirmasi identitasnya, dan dokter itu melakukan aborsi tanpa memeriksa identitasnya. Pasien tidak mengetahui atau tidak diberitahu terlebih dahulu tentang prosedurnya.

Aksi protes menuntut larangan aborsi atau pengguguran kandungan dicabut di Korea Selatan digelar di plaza Gwanghamun, Seoul, 7 April 2019. [CNN]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari New York Times, An Chan-su, seorang penyelidik polisi, menolak untuk mengkonfirmasi laporan berita lokal bahwa aborsi yang tidak disengaja terjadi setelah grafik medis bercampur dan perempuan itu dikira sebagai pasien lain yang ingin melakukan aborsi setelah keguguran.

Pada April Mahkamah Konstitusi Korea Selatan mencabut undang-undang berusia 66 tahun yang mengkriminalisasi aborsi, yang sebelumnya dapat dihukum hingga dua tahun penjara. Mahkamah Konstitusi memberi parlemen sampai akhir tahun 2020 untuk merevisi undang-undang tersebut.

Di bawah hukum saat ini, seorang perempuan yang melakukan aborsi juga dapat dihukum hingga satu tahun penjara atau denda hingga 2 juta won atau Rp 24 juta. Aborsi legal dalam keadaan luar biasa, termasuk pemerkosaan, inses atau ketika kesehatan perempuan berisiko.

Namun, dokter hanya dapat didakwa ketika mereka melakukan aborsi dengan sengaja, bukan karena kesalahan, kata polisi. Undang-undang saat ini juga tidak menganggap janin sebagai manusia sehingga tuduhan pembunuhan tidak disengaja tidak dapat diterapkan dalam kasus ini.

Meskipun ada larangan aborsi, praktiknya meluas dan hukum jarang ditegakkan. Pada tahun 2017 saja, 49.700 aborsi terjadi, di mana hampir 94 persen dilakukan secara ilegal, menurut perkiraan yang dikeluarkan oleh Institut Kesehatan dan Sosial Korea yang dikelola pemerintah, meski angka aborsi sebenarnya mungkin lebih tinggi menurut kelompok sipil.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rapper Zico Memandu Acara Musik The Seasons

52 menit lalu

Rapper Korea Selatan Zico. FOTO/instagram
Rapper Zico Memandu Acara Musik The Seasons

Acara The Seasons akan kembali hadir untuk musim terbarunya. Rapper Korea Selatan Zico sebagai pemandu acaranya


LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

12 jam lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan memberikan beasiswa S2 dan S3 di The University of Science & Technology Korea Selatan


Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

1 hari lalu

Ilustrasi pasangan berpelukan. shutterstock.com
Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

Tanggal 14 menjadi angka spesial dalam kalender Korea Selatan. Tak hanya Black day, ternyata Korea punya 12 perayaan unik yang berkaitan dengan cinta.


Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

2 hari lalu

Daejeon Red Sparks. (Instagram/@red__sparks)
Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

Red Sparks dipastikan bakal tampil dengan kekuatan penuh dalam laga uji coba melawan Indonesia All Stars pada Sabtu, 20 April 2024.


Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lajang. shutterstock.com
Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

Black day adalah hari yang didedikasikan untuk para jomblo di Korea Selatan.


Kenalan dengan Member xikers yang Akan Manggung di Jakarta

5 hari lalu

Boy group asal Korea Selatan xikers akan manggung di Jakarta dalam festival Saranghaeyo Indonesia 2024. Berikut masing-masing profil membernya. Foto: The Korea Herald
Kenalan dengan Member xikers yang Akan Manggung di Jakarta

Boy group asal Korea Selatan xikers akan manggung di Jakarta dalam festival Saranghaeyo Indonesia 2024. Berikut masing-masing profil membernya.


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

6 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.


Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

7 hari lalu

Bendera AS dan Korea Selatan. REUTERS
Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

Perdana Menteri Korea Selatan mundur setelah partai oposisi menang telak.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

7 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

7 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.