TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mahasiswa yang bekerja di hotel di Beaumont, Texas, AS, rela bekerja 32 jam sendiran saat banjir.
Ketika ayah Satchel Smith mengantarnya untuk bekerja di Hotel Homewood Suites di Beaumont, Texas, dia berharap hari itu akan menjadi seperti hari-hari lain, yakni bekerja mulai pukul 3 sore dan selesai sekitar jam 11 malam malam itu.
Tapi badai tropis Imelda menyebabkan banjir deras yang menjebaknya dan 90 tamu lain di dalam hotel.
Menurut laporan CNN, 23 September 2019, selama 32 jam mulai Rabu sore, pria berusia 21 tahun itu adalah satu-satunya karyawan hotel yang bekerja.
Angela Chandler, seorang tamu hotel, memuji ketenangan Smith dalam sebuah unggahan di Facebook, yang telah dibagikan lebih dari 13.000 kali. Sementara jalan banjir membuat rekan kerjanya tidak masuk kerja dan Smith melayani tamu sendirian.
"Dia telah mengoperasikan telepon, menjawab setiap pertanyaan kami, memastikan bahwa kami telah minum kopi atau teh panas, dan membantu menyajikan sarapan panas untuk kami," tulis Chandler. "Dia telah menangani situasi ini dengan anggun, kebaikan, dan senyum indah di wajahnya."
Untuk seseorang yang terjebak di tempat kerja, dia benar-benar tampak ceria. Namun secara pribadi, mahasiswa Lamar University itu mengaku kewalahan.
"Itu cukup intens," katanya.
Satchel Smith sebetulnya bekerja di bagian front desk, tapi dia terpaksa menjadi koki hotel, petugas pemeliharaan, petugas layanan kamar dan posisi kosong lainnya yang perlu diisi, bahkan ketika pengalamannya kurang.
"Aku tidak pernah bekerja di dapur," akunya. "Aku bukan koki yang baik."
Tapi dia tetap memutuskan untuk memasak. Seorang tamu masuk untuk membantu menyajikan sarapan, dan beberapa lainnya bergabung dengan mereka untuk menyiapkan makan malam, yakni pasta ayam sederhana dengan roti bawang putih. Dia terkejut bahwa masakan itu terasa enak, katanya.
"Semua orang tampak cukup berterima kasih karenanya," katanya. "Mereka bilang itu cukup memuaskan."
Di luar, jalan raya tertutup banjir dan pengemudi terjebak di mobil mereka, sehingga Smith dan para tamu menerjang banjir untuk mendistribusikan makanan dan air kepada pengemudi truk yang mogok. Setelah menghabiskan begitu banyak waktu bersama, kelompok saling terikat satu sama lain, katanya.
"Para tamu sangat membantu," katanya. "Itu seperti keluarga besar."
Akhirnya, setelah shift maraton dan pujian dari para tamu, rekan kerja Smith berhasil masuk kerja pada Jumat pagi. Dia tinggal di sana selama beberapa jam untuk membantunya, tidur sebentar, lalu bangun dan kembali bekerja sampai keluarganya bisa mengemudi dengan aman ketika banjir surut untuk menjemputnya di hotel.