Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Detik-detik Donald Trump Ragu untuk Menyerang Iran

image-gnews
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan), dan pemimpin Partai Republik di Senat, Mitch McConnel. Reuters
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan), dan pemimpin Partai Republik di Senat, Mitch McConnel. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kembali pada 20 Juni lalu ketika Donald Trump memutuskan untuk membalas serangan Iran atas penembakan pesawat drone Amerika Serikat.

Pada akhirnya serangan dibatalkan dan tiga bulan kemudian insiden terbaru muncul: Iran diduga menyerang kilang minyak Arab Saudi pada 14 September. Langkah yang dianggap lebih agresif daripada serangan drone AS.

Semacam deja vu, ketika Trump kembali menimbang pembalasan terhadap Iran, kali ini untuk serangan Arab Saudi, pilihan yang dibuatnya pada Juni adalah pertimbangan Donald Trump tentang keputusan hidup atau mati Amerika melawan Iran.

New York Times menggambarkan bagaimana detik-detik Donald Trump mengambil keputusan dan mendadak membatalkan serangan balasan ke Iran pada Juni. Kesaksian ini didasarkan pada wawancara dengan para pembantu Gedung Putih, pejabat Pentagon, perwira militer, diplomat Amerika dan asing, anggota Kongres dan penasihat luar presiden, yang sebagian besar dari mereka meminta untuk tidak diidentifikasi menguraikan percakapan pribadi.

Beberapa jam setelah drone AS dihancurkan Iran, tim presiden bertemu untuk sarapan pukul 7 pagi di kantor John R. Bolton, yang saat itu masih menjadi penasihat keamanan nasional. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Jenderal Joseph F. Dunford Jr., ketua Kepala Staf Gabungan, bergabung dengan dua penjabat menteri pertahanan, Patrick M. Shanahan, yang baru saja mengumumkan pengunduran dirinya, dan Mark T. Esper, penggantinya yang ditunjuk.

Personel Angkatan Udara AS mempersiapkan drone militer AS RQ-4A Global Hawk untuk lepas landas di lokasi yang dirahasiakan di Asia Barat Daya,2 Desember 2010.[REUTERS]

Pada pertemuan tersebut, beberapa opsi serangan dibahas. Rencana pilihan Pentagon adalah untuk menyerang salah satu kapal Iran yang sarat dengan rudal yang telah dilacak Amerika Serikat di Teluk Oman. Pasukan Amerika akan memperingatkan Iran untuk mengevakuasi kapal, merekam mereka melakukan hal itu, kemudian menenggelamkan kapal dengan bom atau serangan rudal.

Hasil akhir serangan akan menjadi nol korban, yang menurut Shanahan dan Jenderal Dunford akan menjadi tanggapan proporsional terhadap jatuhnya pesawat tak berawak senilai US$ 130 juta (Rp 1,83 triliun) yang dengan sendirinya tidak mengakibatkan korban jiwa.

Bolton dan Pompeo khawatir bahwa skenario serangan itu tidak akan cukup tegas dan mereka mendorong untuk melakukan serangan langsung di tanah Iran. Bolton berargumen untuk apa yang digambarkan sebagai "daftar lengkap" target, tetapi hanya begitu banyak yang bisa dihancurkan jika operasi itu harus dilakukan dengan cepat, sehingga para pejabat menetapkan tiga baterai dan radar rudal Iran.

Para penasihat yang sama berkumpul kembali bersama lebih banyak pejabat pada pukul 11.00 di Situation Room untuk memberi pengarahan kepada presiden. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam karena berbagai kemungkinan dibahas.

Empat pejabat mengatakan bahwa menyerang tiga sasaran akan menghasilkan sekitar 150 korban, sejumlah berasal dari doktrin operasional Iran untuk fasilitas-fasilitas khusus ini, termasuk operator, personel pemeliharaan dan penjaga keamanan.

Seberapa banyak Trump memperhatikan bagian dari briefing atau apa yang dia serap tidak jelas menurut tangkapan pejabat. Tetapi mereka mengatakan perkiraan korban dimasukkan sebagai bagian dari paket target yang disajikan kepada presiden.

Tak lama kemudian kapal induk USS Abraham Lincoln dan kapal serta pesawat lainnya bergerak, mempersiapkan serangan sekitar pukul 9 malam waktu Washington, atau tepat sebelum fajar di Iran.

Namun ada keberatan dari Pentagon dan Jenderal Dunford. Mereka berpendapat bahwa membunuh sebanyak 150 orang Iran tidak sebanding dengan penembakan sebuah pesawat drone dan dapat memicu serangan balasan oleh Iran yang akan meningkat menjadi konfrontasi yang lebih luas.

Selain itu, Jenderal Dunford berpendapat bahwa konflik berkelanjutan di Timur Tengah akan meminta Amerika Serikat untuk mengalihkan lebih banyak pasukan ke wilayah tersebut, termasuk dari teater Pasifik, yang akan menguntungkan Cina.

Trump tampak ragu, sebagian karena laporan bahwa komandan Iran yang menembakkan drone bertindak atas kemauannya sendiri, bukan atas perintah khusus dari pemerintah nasional. Tepat setelah pertemuan Situation Room, dia duduk bersama Perdana Menteri Justin Trudeau dari Kanada, yang sedang berkunjung.

"Saya merasa sulit untuk percaya itu disengaja, jika Anda ingin mengetahui kebenaran," kata Trump kepada wartawan di Oval Office tak lama setelah tengah hari. "Saya pikir itu bisa saja seseorang yang ceroboh dan bodoh yang melakukannya." Merujuk pada komandan yang menembak drone AS.

Bolton berargumen bahwa itu tidak penting jika Teheran memberikan perintah atau memberi komandannya begitu banyak wewenang sehingga mereka dapat mengambil tindakan seperti itu sendiri. Tapi itu jelas berpengaruh bagi Trump.

Adalah penting bahwa Trump belajar dari pengalaman presiden terdahulu yang gampang menarik pelatuk. Sebelumnya, Donald Trump telah berbicara dengan Tucker Carlson, pembawa acara Fox News, yang mengingatkannya bahwa ia berjanji akan mengakhiri perang luar negeri saat menjabat presiden dan bukan malah memulai yang baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika dia membiarkan dirinya ditarik ke dalam konflik baru oleh orang-orang yang sama yang membawa Amerika Serikat ke Irak, maka Trump bisa melupakan peluangnya untuk terpilih kembali, kata Carlson memberitahunya.

Pada pukul 3 malam, Trump mengumpulkan selusin pemimpin kongres dari kedua pihak di Situation Room, suatu tindakan yang jarang terjadi. Wapres Mike Pence, Menlu Pompeo, Shanahan, Esper, Bolton dan Pat A. Cipollone, penasihat Gedung Putih, ikut rapat.

Pembicara Nancy Pelosi terlambat karena dia bertemu dengan Tuan Trudeau. Akhirnya, mereka memutuskan untuk melanjutkan diskusi.

Donald Trump tampak kurang yakin tentang apa yang harus dilakukan dalam menanggapi penembakan drone. Demokrat menyarankan agar berhati-hati, memperingatkan bahwa serangan militer dapat mengganggu kestabilan kawasan Timur Tengah.

Trump, sekali ini, tidak menolak pandangan mereka. Memang, dia tampak khawatir tentang reaksi berlebihan. "Pada akhirnya, kesan yang saya dapatkan adalah bahwa presiden benar-benar khawatir tentang tersandungnya konflik yang lebih luas," kata anggota DPR Adam Smith, Demokrat dari Washington dan ketua Komite Angkatan Bersenjata di DPR.

Detik-detik menentukan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

22 jam lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


The Sahira Hotel Menyambut Zasly Perdana Kusuma sebagai General Manager Baru

1 hari lalu

Zasly Perdana Kusuma, General Manager The Sahira Hotel yang baru,
The Sahira Hotel Menyambut Zasly Perdana Kusuma sebagai General Manager Baru

The Sahira Hotel adalah sebuah akomodasi bintang 4 yang berkonsep madani eksklusif dengan sentuhan nuansa Timur Tengah.


Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara selama konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Israel 18 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan hasil akhir dari perang di Gaza akan memengaruhi Timur Tengah selama bertahun-tahun.


Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

1 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza


McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

2 hari lalu

Logo McDonald. REUTERS/Bazuki Muhammad
McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

McDonald's tutup seluruh gerainya di Sri Lanka. Bisnis McD di Timur Tengah pun terimbas akibat aksi boikot anti-israel.


5 Pemimpin Negara Muslim dan Timur Tengah yang Ucapkan Selamat Kepada Prabowo

3 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbincang dengan Pangeran Mohammed bin Salman saat mengunjungi Al Salman Palace, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
5 Pemimpin Negara Muslim dan Timur Tengah yang Ucapkan Selamat Kepada Prabowo

Raja Salman hingga Presiden Uni Emirat Arab mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo dalam Pemilu 2024.


Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

10 hari lalu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.


5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

10 hari lalu

Nicholas Cage. AP/Vadim Ghirda
5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

Nicolas Cage salah satu aktor senior yang telah membintangi banyak film. Apa saja?


Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

10 hari lalu

Pendukung Presiden AS Donald Trump berunjuk rasa menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Tokyo, Jepang 20 Januari 2021. [REUTERS / Issei Kato]
Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat


Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

11 hari lalu

Masoumeh Mehravar, bidan di pusat panggilan darurat Iran. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Iran di Jakarta
Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

Bidan Masoumeh Mehravar dipuji oleh Pemimpin Iran tertinggi karena menyelamatkan seorang ibu dan bayinya yang terjebak di salju di Iran utara