TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte diganggu oleh seekor tokek yang bersuara saat dia berpidato pada Kamis sore, 19 September 2019. Tokek itu terus berisik selama Duterte berbicara di podium.
Dikutip dari english.alarabiya.net, Sabtu, 21 September 2019, suara seekor tokek itu telah membuat Duterte merasa terganggu. Dia berhenti berpidato di tengah-tengah kalimat ketika tokek itu berbunyi. Walhasil undangan yang hadir mendengarkan pidato Duterte itu tertawa menyaksikan kejadian ini. Sebagian besar mereka yang datang adalah tentara Filipina
"Apa Anda ke sini membawa tokek?," kata Duterte, bertanya pada seorang ajudan yang berdiri di belakangnya, yang lalu disambut tawa undangan.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Sumber: Reuters/Lean Daval Jr.
Tokek adalah hewan reptil yang umum ditemukan di Asia Tenggara. Tokek berukuran kecil dan dikenal dengan kemampuannya membuat suara yang sangat kencang, mulai dari suara kencang hingga suara kecil seperti siulan.
Suara itu adalah bentuk komunikasi tokek itu ketika dia merasa terancam.
Para aktivis menyindir kejadian ini dengan menuduh Duterte membungkam lawan-lawannya dalam kesunyian, sedangkan reptil dan serangga tidak memiliki keraguan untuk mengganggunya selama pidatonya yang sering ditayangkan di televisi.
Sebelumnya pada Mei 2019, seekor kecoa besar merangkak naik dan turun ke kemeja Duterte saat ia berpidato. Ketika itu, dia sedang berpidato mengecam sebuah partai oposisi menjelang pemilihan nasional. Dia lalu bercanda kalau kecoa adalah pendukungnya.