TEMPO.CO, Jakarta - Skandal pedofil dengan tersangka miliarder AS yang tewas diduga akibat bunuh diri di sel penjara, Jeffrey Epstein, semakin terkuak setelah para saksi bicara di antaranya tentang keterlibatan Pangeran Andrew dari Inggris dalam kejahatan ini.
Seperti diungkap penyintas, Virginia Roberts Giuffre bahwa Pangeran Andrew pernah melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya.
Dalam wawancara di program Dateline NBC, Giuffre mengatakan, dirinya yang saat itu berusia 17 tahun dipaksa melakukan hubungan seks dengan Pangeran Andrew setelah diberi minuman vodka di klub malam di London.
Peristiwa itu terjadi di rumah Ghislaine Maxwell, seorang wanita Inggris yang dituduh membantu Epstein.
“Pertama kali di London, saya masih sangat muda, Ghislaine membangunkan saya di pagi hari dan berkata, “Anda akan bertemu seorang pangeran hari ini," kata Giuffre mengutip ucapan Ghislaine, seperti dilaporkan CNN, 20 September 2019.
“Saya tidak tahu pada saat itu bahwa saya akan diperdagangkan ke pangeran itu," ujar Giufffre.
"Saya tidak bisa percaya bahwa bahkan bangsawan pun terlibat dalam kasus ini," ujarnya.
Giuffre mengatakan setelah pelecehan di rumah Ghislaine, dia kembali dilecehkan oleh Pangeran Andrew di rumah Epstein di New York dan di Virgin Islands' estate.
Andrew yang merupakan anak ketiga Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, menolak semua tuduhan yang ditujukan kepadanya sehubungan dengan kasus Epstein.
Menanggapi tuduhan pada Jumat, 20 September 2019, Istana Buckingham mengatakan kepada CNN bahwa tidak ada yang perlu ditambahkan pada pernyataan sebelumnya.
“Secara tegas ditolak bahwa Duke of York memiliki segala bentuk kontak seksual atau hubungan dengan Virginia Roberts. Setiap klaim adalah palsu dan tanpa dasar.”
Dalam pernyataan lain, Pangeran Andrew mengatakan dia bertemu Jeffrey Epstein pada 1999. Mereka jarang bertemu dan mungkin tidak lebih dari sekali atau dua kali setahun. Dia mengaku pernah menginap beberapa kali di rumah Epstein.
CNN MEIDYANA ADITAMA WINATA