TEMPO.CO, Jakarta - Pelajaran bahasa Ukraina telah dimasukkan ke daftar mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah di Sevastopol, sebuah kota terbesar Crimea. Pemberian mata pelajaran ini atas permintaan para orang tua murid.
“Sebagai bagian dari pelajaran bahasa asing, pelajaran bahasa asli Ukraina telah ditambahkan di Sevastopol sejak awal tahun ajaran baru pada 1 September lalu," kata seorang pejabat dari departemen pendidikan setempat.
Pelajaran bahasa Ukraina ini adalah opsional, dan murid diharuskan mendapat surat izin dari orang tua mereka ketika hendak mengikuti kelas ini.
Sekitar 13 persen dari 443 ribu total populasi kota Sevastopol adalah orang Ukraina. Kelas pelajaran bahasa Ukraina yang baru dibuka ini sekarang diikuti oleh 180 murid. Angka itu jumlah yang sama dengan murid yang belajar bahasa Krimea-Tatar. Sedangkan bahasa Rusia, dipelajari oleh sekitar 41 ribu murid.
Sevastopol adalah sebuah kota pelabuhan utama di bagian selatan Semenanjung Krimea dan menjadi markas Armada Laut Hitam Rusia.
Ada juga beberapa permintaan agar murid-murid sekolah mempelajari bahasa Armenia dan Azerbaijan. Atas permintan itu pihak berwenang mengaku masih mencari tenaga pendidik yang berkualitas untuk mengajar mereka.
Crimea, yang bersatu kembali dengan Rusia pada 2014, memiliki populasi mayoritas orang Rusia, tetapi pemerintah setempat bekerja untuk membuat hidup lebih nyaman bagi Ukraina dan minoritas nasional lainnya.
RT.COM - MEIDYANA ADITAMA WINATA