Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei Menolak Bertemu Trump

image-gnews
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Sky.com
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Sky.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Iran tidak akan pernah mau melakukan pembicaraan empat mata dengan Amerika Serikat. Pemimpin Iran tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, pada Selasa, 17 September 2019, mengatakan pihaknya hanya mau berdiskusi dengan Amerika Serikat secara multilateral soal kesepakatan nuklir yang disetujui pada 2015.      

“Para pejabat Iran, pada tingkat apa pun, tidak akan pernah berbicara dengan para pejabat Amerika. Ini (tindakan Amerika Serikat) adalah bagian dari kebijakan mereka untuk menekan Iran. Kebijakan untuk memberikan tekanan maksimum mereka akan gagal,” kata Khamenei.

Khamenei mengatakan para pemimpin ulama Iran sepakat bahwa semua pejabat di Iran dengan suara bulat mempercayainya.

“Jika Amerika mengubah perilakunya dan kembali ke perjanjian nuklir (yang disepakati pada 2015), maka ia dapat bergabung dengan perundingan multilateral antara Iran dan pihak-pihak lainnya,” kata Khamenei.

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bersedia bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani akhir bulan ini di sela-sela sidang umum PBB di New York, Amerika Serikat, untuk membahas program nuklir Iran. Namun penolakan Khamenei itu pukulan telak bagi Trump setelah meningkatkan sanksi terhadap Iran sejak tahun lalu. 

Amerika Serikat memperketat sanksi ekonomi kepada Iran ketika Negara Abang Sam itu menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 yang dikunci antara Iran dan enam negara kekuatan dunia. Bukan hanya itu, Washington juga menerapkan kembali sanksi yang dicabut di bawah kesepakatan dengan imbalan Iran membatasi program nuklirnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang anggota staf memindahkan bendera Iran dari panggung setelah foto grup dengan menteri luar negeri dan perwakilan dari AS, Iran, Cina, Rusia, Inggris, Jerman, Prancis dan Uni Eropa selama pembicaraan nuklir Iran di Pusat Internasional Wina di Wina,Austria, 14 Juli 2015. [REUTERS / Carlos Barriaoto]

Sebagai balasan atas kebijakan tekanan bertubi-tubi Amerika Serikat, Iran secara bertahap berencana untuk lebih lanjut melanggar perjanjian itu jika pihak-pihak terkait di Eropa gagal menepati janji mereka untuk melindungi ekonomi Iran dari sanksi Amerika Serikat.

“Jika kita menyerah pada tekanan mereka dan mengadakan pembicaraan dengan Amerika, ini akan menunjukkan bahwa tekanan mereka pada Iran telah berhasil. Mereka harus tahu bahwa kebijakan ini tidak ada nilainya bagi kita,” kata Khamenei.

Ketegangan antara Teheran dan Washington semakin meningkat setelah terjadi serangan pada akhir pekan di dua kilang minyak utama di Arab Saudi. Serangan ini membuat harga minyak melonjak dan meningkatkan kekhawatiran akan konflik baru Timur Tengah.

Trump pada Senin, 16 September 2019 mengatakan Iran sepertinya dalang serangan. Namun saat yang sama, Trump menekankan dia tidak ingin berperang. Iran membantah tuduhan Trump itu. Sedangkan Arab Saudi mendesak para pakar di Amerika Serikat agar ikut membantu menyelidiki serangan itu. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

20 jam lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

2 hari lalu

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.


Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

7 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pidato seusai penetapan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kertanegara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.


Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

11 hari lalu

Masoumeh Mehravar, bidan di pusat panggilan darurat Iran. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Iran di Jakarta
Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

Bidan Masoumeh Mehravar dipuji oleh Pemimpin Iran tertinggi karena menyelamatkan seorang ibu dan bayinya yang terjebak di salju di Iran utara


Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

12 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel


Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

13 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan keterangan setelah menerbangkan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M di Kazan, Rusia 22 Februari 2024. Sputnik/Dmitry Azarov/Pool via REUTERS
Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

Putin mengancam akan mengerahkan senjata nuklir Rusia bila Barat kirim pasukan ke Ukraina.


AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

14 hari lalu

Pedagang senjata Qaed Elaiyan menunjukan senjata api di tokonya, saat Houthi meningkatkan permintaan senjata api, di Sanaa, Yaman 6 Maret 2024. REUTERS/Khaled Abdullah
AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

Pejabat AS dan Iran diam-diam bertemu beberapa kali untuk membahas serangan Houthi Yaman di Laut Merah.


Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

14 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.


Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

14 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan seorang ajudan selama sesi pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Senin, 1 November 2021. Kondisi kebugaran Biden (78 tahun) sebagai presiden kerap menjadi bulan-bulanan para kritikus, termasuk rivalnya, Donald Trump. Erin Schaff/Pool via REUTERS
Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.


Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

14 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

Jajak pendapat Channel 12 menemukan 44 persen warga Israel lebih memilih mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dibandingkan Joe Biden untuk kembali ke Gedung Putih.