TEMPO.CO, Jakarta - Intelijen Angkatan Laut India mendeteksi tujuh kapal perang Cina berlayar di dekat perairan India. Satu diantara tujuh kapal itu adalah sebuah kapal amphibi seberat 27 ribu ton.
Sejumlah foto memperlihatkan pada awal September 2019, sejumlah kapal Cina Dock Xian-32 melewati wilayah selatan Samudera Hindia sebelum memasuki perairan Sri Lanka. Kapal anti-selam P 8I dan jet tempur mata-mata jarak jauh India menangkap gambar kejadian ini dan secara rutin melacak aktivitas serta pergerakan kapal-kapal Cina tersebut.
“Kami memantau selama kemunculan mereka di Samudera Hindia, terutama ketika mereka (kapal laut Cina) mendekati zona ekonomi eksklusif dan teritorial perairan kami,” kata sumber di pemerintah India, seperti dikutip dari ndtv.com, Selasa, 17 September 2019.
Tujuh kapal perang Cina itu tiga diantaranya adalah kapal anti-pembajakan yang bertugas mengawal kapal force 32 dan force 33 yang akan saling bertukar posisi di Teluk Aden, lokasi dimana mereka dikerahkan. Angkatan Laut Cina mengerahkan sekitar enam sampai tujuh kapal perang di kawasan itu untuk melakukan latihan anti-pembajakan.
Sejumlah sumber mengatakan tujuan utama Angkatan Laut Cina tampaknya untuk merencanakan kekuatan di kawasan samudera Hindia karena Beijing ingin menyebarkan pengaruh mereka di area itu yang telah menjadi lalu lintas sebagian besar perdagangannya.
Sumber mengatakan untuk mengembangkan kehadirannya di kawasan, Angkatan Laut Cina sedang membangun kapal induknya yang ketiga yang akan dikerahkan di sejumlah pantai. Kapal itu juga di proyeksi akan memimpin penjelajahan ke Samudra Hindia bersama kapal tempur lain.
Angkatan Laut Cina juga membangun sebuah pangkalan di Djibouti untuk membantu operasinya di sana.
Angkatan Laut India saat ini mengoperasikan satu kapal induk, INS Vikramaditya. Sedangkan kapal induk Indigenous sedang dalam perbaikan di Cochin Shipyard Limited. Angkatan Laut India ingin membangun kapal induk ketiga dengan berat lebih dari 60 ribu ton dan memiliki kemampuan berlayar dalam waktu yang lama.