Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengacara Pakistan Berpawai Menentang Musharraf

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Karachi: Ribuan pengacara, politikus, dan unsur masyarakat madani lainnya hari ini mulai meninggalkan Karachi menuju Sukkur untuk menggelar pawai akbar menentang Presiden Pakistan Pervez Musharraf dan pemulihan lembaga kehakiman.Mereka menentang keras Musharraf, yang berkuasa lewat kudeta pada sembilan tahun lalu, yang telah memecat Jaksa Agung Iftikhar Muhammad Chaudhry dan beberapa hakim lain pada Maret 2007. Mereka menuntut jabatan Chaudhry dikembalikan.Para pengacara dari berbagai penjuru kota berhimpun di Pengadilan Tinggi Sindh, Pengadilan Kota Karachi, dan kantor Himpunan Pengacara Malir. Sabihuddin Ahmed, bekas Kepala Pengadilan Tinggi Sindh yang dipecat Musharraf; dan hakim Fakhruddin G. Ibrahim juga bergabung dalam aksi itu."Hari ini adalah hari bersejarah karena pengacara dan hakim telah turun untuk mempertahankan konstitusi dan negeri ini," kata Ahmed.Mereka bergabung dengan para aktivis politik dari Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N), partai Islam garis keras Jamaat-e-Islami, dan partai yang didirikan pahlawan kriket negeri itu, Imran Khan. Mereka meneriakkan slogan-slogan, seperti "Pergilah Musharraf! Pergi!""Sekitar 4.000 orang berpartisipasi dalam pawai ini," kata Abdul Haleem, petugas kepolisian setempat.Para pengacara itu mengatakan mereka berencana untuk mengunjungi sejumlah kota dalam beberapa hari ini untuk menggalang dukungan sebelum masuk ke Ibu Kota Islamabad pada Kamis nanti.Protes para pengacara ini, yang mempelopori gerakan menentang kekuasaan Musharraf pada tahun lalu, telah menambah tekananan terhadap Musharraf, sekutu Amerika Serikat yang kini didesak mundur dari berbagai pihak.Kekuasaan Musharraf sebenarnya telah melemah dengan kekalahan para sekutunya dalam pemilihan umum parlemen pada Februari lalu. Koalisi partai yang berkuasa, Partai Rakyat Pakistan (PPP) dan PML-N, juga berupaya menggolkan undang-undang yang memangkas kekuasaan Musharraf.Pimpinan PPP, Asif Ali Zardari, dan pimpinan PML-N, bekas perdana menteri Nawaz Sharif, setuju untuk mengembalikan jabatan jaksa agung kepada Chaudhry, tapi belum sepakat soal mekanismenya.Sharif berpendapat pemulihan itu cukup melalui perintah dari perdana menteri. Tapi, Zardari menginginkan pemulihan itu dalam satu paket reformasi konstitusional yang tak hanya berdampak pada kehakiman, tapi juga melemahkan kekuasaan presiden. Masalah lainnya, bagaimana caranya mereka berunding dengan Musharraf?AFP | AP | THE NEWS | IWANK
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks PM Pakistan Ingin Serang India dengan 50 Bom Nuklir

25 Februari 2019

Pervez Musharraf. AP/Rick Bowmer
Eks PM Pakistan Ingin Serang India dengan 50 Bom Nuklir

Mantan presiden Pakistan Pervez Musharraf mengatakan Pakistan harus menyerang India lebih dulu dengan 50 bom nuklir.


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.