TEMPO.CO, Jakarta - Tim PBB mengunjungi Sulawesi Tengah untuk meninjau pemulihan setelah setahun gempa Palu.
United Nation Residen Cordinator in Indonesia (UNRC) berkoordinasi dengan badan keamanusiaan PBB dan lembaga pemerintahan Indonesia
"Ada banyak infrastruktur yang hancur dan masyarakat kehilangan akses." kata Anita Nirody UNRC di Indonesia dalam sambutannya di Palu, 17 September 2019, kepada Tempo.
Bantuan kemanusiaan PBB merupakan kerja sama kemitraan dalam Tujuan Berkelanjutan (SDGs).
Anita Nirody, United Nation Resident Coordinator in Indonesia, Palu, 17 September 2019.[Eka Yudha Saputra/Tempo]
PBB memobiisasi dana untuk memberikan bantuan cepat dan penyelamatan jiwa senilai US$ 14,4 juta atau Rp 203 miliar dari CERF, serta dana tambahan lain melalui badan PBB.
Contohnya WHO dan mitranya, telah menyediakan layanan medis untuk 83.160 ribu orang, pengolahan air untuk 10 ribu orang per hari dan monitoring air di 93 lokasi, serta 43 ton pengolahan sampah di lokasi bencana gempa palu.
Dari respons kemanusiaan sampai pemulihan dini, UNDP membantu pemulihan ekonomi membantu secara langsung 15.539 orang dan 25.528, baik dalam Program Padat Karya dan Transfer Bantuan Non Tunai Multi Guna untuk korban gempa Palu.