Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pamer Ular di Medsos, Penyanyi Terancam 2 Tahun Penjara

image-gnews
Seorang penyanyi mengancam PM Modi atas penghapusan daerah otonomi khusus Kashmir dengan ular. Sumber: YouTube / Rabi Pirzada/rt.com
Seorang penyanyi mengancam PM Modi atas penghapusan daerah otonomi khusus Kashmir dengan ular. Sumber: YouTube / Rabi Pirzada/rt.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang penyanyi pop dan pembawa acara televisi asal Pakistan Rabi Pirzada, terancam hukuman dua tahun penjara setelah 'mengancam' Perdana Menteri India, Narendara Modi dengan sejumlah ular. Peristiwa ini viral di media sosial.

Dalam sebuah rekaman video yang diunggah di media sosial, terlihat Pirzada memeluk seekor ular raksasa sambil mencela Perdana Menteri Modi karena mencabut status daerah otonomi Kashmir. Atas perbutannya ini, selain terancam penjara Pirzada juga terancam denda.

"Lihatlah apa yang telah saya siapkan untuk Anda. Jadi bersiaplah untuk mati di neraka. Oke? Dan teman-teman saya ini (ular) akan berpesta untuk Anda," kata Pirzada, sebelum memperkenalkan teman-temannya yang lain (hewan)

Awalnya rekaman video itu diunggah di akun YouTube Pirzada pada 2 September 2019 lalu, namun lalu dicomot oleh stasiun televisi lokal. Di situ ditulis Pirzada memarahi Modi karena melecehkan Kashmir dan mengatakan teman-teman reptilnya akan menjadi "hadiah" khusus untuknya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

#chotisibaat

A post shared by Rabi Pirzada (@rabi.fairy) on

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rekaman video Pirzada diambil di kediamannya miliknya di kota Lahore, ibu kota Punjab, Pakistan. Video itu sudah di tonton 100 ribu kali dan menjadi pemberitaan di media Pakistan serta India.

Yang membuat kasus ini masuk ke ranah hukum ketika pada pekan ini Perlindungan Satwa Liar dan Taman di Punjab, Pakistan, memerintahkan penyelidikan demi menjaga hewan-hewan eksotis, termasuk ulat piton dan seekor buaya yang dipelihara Pirzada di kediamannya.

Dalam undang-undang Perlindungan Satwa Liar Pakistan, dilarang memelihara secara pribadi hewan-hewan dilindungi sebagai hewan peliharaan. Sohail Ashraf, staf dari Perlindungan Satwa Liar dan Taman di Punjab mengatakan tidak ada izin yang membolehkan atau melegalkan satwa liar itu dipelihara secara pribadi. Walhasil, Pirzada saat ini terancam hukuman penjara hingga dua tahun karena melanggar hukum, apalagi dia sudah berulang kali memamerkan hewan-hewan eksotisnya di media sosial dan televisi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

2 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

3 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

10 hari lalu

Penampakan hantaran alias hampers lebaran berupa sepasang burung love bird dengan kembang melingkar di sekeliling kurungan besi. Belakangan, burung dengan nama latin Agapornis Pullarius itu ramai dijual untuk bingkisan hari raya idulfitri. Aktivis pelindung bintang mengecam praktik ini. Foto: Istimewa
Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

Forest and Wildlife, Muhammad Ali Imron, mengatakan bisa menyebabkan kematian burung, terutama ketika si penerima tidak menghendaki parcel lovebird.


Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

12 hari lalu

Annalena Baerbock bersama Armin Laschet  (kanan) dan Olaf Scholz (kiri)  berfoto sebelum debat televisi calon kanselir Jerman di Berlin,  12 September 2021. (Michael Kappeler/Pool via REUTERS)
Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.


Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

14 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.


Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

30 hari lalu

Pekerja di peternakan Ular piton yang membudidayakan ular untuk diambil dagingnya di Asia Tenggara. Newscientist/Dan Natusch
Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

Studi mengukur pertumbuhan hampir 5000 ular piton jenis Malayopython reticulatus (sanca kembang) dan Python bivittatus (sanca Burma) selama setahun.


Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

37 hari lalu

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. AFP/MUSTAFA OZER
Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan


Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

42 hari lalu

Gedung Mahkamah Agung Pakistan di Islamabad, Pakistan. REUTERS/Akhtar Soomro
Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.


Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

44 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berhenti sejenak saat berbicara dengan Reuters selama wawancara, di Lahore, Pakistan 17 Maret 2023. REUTERS/Akhtar Soomro/
Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.


Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

45 hari lalu

Seorang pedagang menjual beras di pasar di Kota Quezon, Filipina pada 6 September 2023. (Xinhua/Rouelle Umali)
Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri