TEMPO.CO, Jakarta - 500 lebih penumpang terlantar di Bandara Sultan Azlan Shah Airport, Ipoh, Malaysia, karena tiga jam penerbangan ditunda akibat kabut asap dari kebakaran hutan.
Menurut Manajer Sultan Azlan Shah Airport, Mohd Ali Osman, penundaan berdampak pada penerbangan ke Singapura-Ipoh-Johor Baru, Ipoh-Johor Baru-Ipoh, dan Singapura-Ipoh-Singapura.
Dilaporkan The Star, 13 September 2019, Ali Osman mengatakan 549 penumpang terlantar di bandara pada pukul 3 pm.
"Jarak pandang penerbangan turun hanya menjadi 2.500 meter pada pukul 2 pm, memaksa gangguan operasional," katanya, menambahkan sejumlah penerbangan dialihkan Bandara Sultan Abdul Aziz Shah, Selangor dan Kuala Lumpur.
Pertama kali penundaan penerbangan dilakukan pada pukul 9.40 am yang menuju ke Singapura.
Akun Twitter manajemen bandara Malaysia, Malaysia Airports, juga mengeluarkan pengumuman terkait penundaan pada pukul 5.48 pm.
Dear passengers, due to the worsening haze, several flights departing from the Sultan Azlan Shah Airport, Ipoh today have been rescheduled. Please check with the respective airlines for the latest flight schedules. Do approach our airport staff for further assistance.
— Malaysia Airports (@MY_Airports) September 13, 2019
Salah satu penumpang bernama M Sundram, 52 tahun, mengatakan bahwa ia seharusnya berangkat ke Johor Bahru menggunakan penerbangan Malindo pukul 3.40 sore.
"Saya tidak menduga akan ada penundaan karena saya pikir kabut asap tidak terlalu buruk di Perak. Lagi pula, tidak apa-apa ada penundaan...yang penting aman," katanya kepada Bernama.
Penumpang lain Lily Ho, 45 tahun, mengatakan pada awalnya dia terkejut tetapi menerima penerbangannya ke Johor Bahru tertunda.
Menurut Sistem Manajemen Indeks Pencemar Udara Malaysia (APIMS), tiga wilayah di Perak mencatat pembacaan indeks pencemar udara (API) lebih dari 100 (tidak sehat), dengan rincian Tasek Ipoh (134), Pegoh Ipoh (112) dan Seri Manjung (140).
Malaysia adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang terkena dampak kabut asap tahunan yang disebabkan oleh praktik pembukaan lahan di Indonesia.
Perselisihan tentang asal-usul kabut asap terjadi setelah Malaysia mengirim nota diplomatik ke Indonesia mendesak tindakan segera untuk melawan kabut asap.
Pada Jumat pemerintah Indonesia menolak keluhan Malaysia tentang kabut asap berbahaya dari kebakaran hutan di seberang perbatasan, dan mengatakan api juga berkobar di beberapa bagian Malaysia dan di perkebunan milik Malaysia di Indonesia.