TEMPO.CO, Seoul – Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bakal bertemu dalam pertemuan puncak di sela-sela sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada September 2019 ini.
Pertemuan ini digelar untuk memulai kembali pembicaraan damai untuk melucuti senjata nuklir Korea Utara.
Juru bicara kantor kepresidenan Korea Selatan, Ko Min-jung, mengatakan Seoul dan Washington sedang membahas tanggal pertemuan ini. Sidang Umum PBB itu akan berlangsung pada 22 – 26 September 2019.
“Pengumuman ini terjadi beberapa hari setelah pemerintah Korea Utara mengatakan bersedia menggelar kembali pembicaraan denuklirisasi dengan AS pada bulan ini,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 13 September 2019.
Trump mengatakan bersedia bertemu pemimpin tertinggi Kim Jong Un pada akhir tahun ini atau pertemuan keempat keduanya.
Trump juga telah mengganti asisten Presiden untuk urusan keamanan nasional, John Bolton, pada awal pekan ini. Bolton dikenal bersikap keras kepada Kim Jong Un dan pernah mengatakan skenario Libya bisa diterapkan untuk Korea Utara.
Skenario Libya adalah penjatuhan Moammar Khadaffi dari posisi sebagai pemimpin Libya meskipun dia telah menghentikan program nuklir nasional.
Pernyataan Bolton ini membuat Kim marah dan mengancam menghentikan semua proses pembicaraan dengan Trump.
Pyongyang juga berulang kali meminta konsesi ekonomi atau penghentian sanksi ekonomi oleh AS jika tidak maka semua proses pembicaraan akan berakhir. Kim Jong Un menembakkan rudal jarak pendek berulang kali sebagai bentuk protes ke AS.