Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PM Israel Mau Caplok Lembah Yordan, Tepi Barat Bakal Terkepung

image-gnews
Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa jika terpilih kembali, ia akan memperluas tanah jajahan Israel atas Lembah Yordan, 10 September 2019. [Avshalom Sassoni / Jerusalem Post]
Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa jika terpilih kembali, ia akan memperluas tanah jajahan Israel atas Lembah Yordan, 10 September 2019. [Avshalom Sassoni / Jerusalem Post]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Demi meraup dukungan pada pemilu Israel 17 September mendatang, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah akan mencaplok wilayah besar Lembah Yordan di Tepi Barat, Palestina.

Berdiri di sisi gambar map pada Selasa, Netantahu berjanji memperluas wilayah jajahan Israel dari Lembah Yordan dan Laut Mati Utara segera setelah dia terpilih kembali. Dia juga berjanji kepada pendukungnya untuk meluaskan tanah Israel hingga permukiman Tepi Barat dengan bantuan AS.

Menurut laporan TIME, 13 September 2019, peta Netanyahu menggambarkan Lembah Yordan dan Laut Mati utara, yang membentuk hampir sepertiga dari Tepi Barat yang diduduki, sebagian besar diarsir dengan warna biru untuk rencana tanah Israel masa depan yang disebutnya "perbatasan timur Israel" dengan Yordania.

Netanyahu akan menganeksasi bagian yang diarsir biru disebut sebagai Area C berarti tanah Israel akan benar-benar mengelilingi negara Palestina di masa depan. "Kami belum memiliki kesempatan semacam ini sejak perang enam hari (tahun 1967) dan mungkin tidak memilikinya lagi selama 50 tahun," kata Perdana Menteri.

Para pemimpin Palestina, organisasi liberal Yahudi di Amerika American Jewish, dan Menteri Luar Negeri Yordania semuanya mengutuk rencana Netanyahu, yang menyebut rencana itu adalah tindakan serius yang merusak semua upaya perdamaian. Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan rencana Netanyahu akan menghancurkan potensi perdamaian regional dan merupakan pelanggaran hukum internasional.

Sebuah pandangan menunjukkan Lembah Yordania dekat kota Tepi Barat Jericho, 21 Januari 2016.[REUTERS / Mohamad Torokman]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagian timur spesifik Tepi Barat itu membentang di sepanjang Sungai Yordan. Ini akan menjadi yang pertama kalinya dalam beberapa puluh tahun bahwa Israel mencaplok wilayah apapun di Tepi Barat, dan pencaplokan pasti akan memiliki implikasi serius bagi masa depan hubungan Israel-Palestina.

"Hari ini saya mengumumkan niat saya, dengan pembentukan pemerintahan berikutnya, untuk menerapkan kedaulatan Israel di Lembah Yordan dan Laut Mati utara," kata Netanyahu pada 10 September dikutip dari Jerusalem Post. "Ini adalah sabuk pengaman penting kami di timur. Ini adalah tembok pertahanan timur."

Lembah Yordan adalah daerah di Tepi Barat, yang merupakan wilayah yang direbut Israel selama Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan sejak itu telah dikuasai. Tepi Barat mendapatkan namanya dari sana, yakni tepi barat Sungai Yordan. Jadi Lembah Yordan adalah jalur wilayah di Tepi Barat yang membentang di sepanjang Sungai Yordan.

Perbatasan wilayah ini tidak didefinisikan secara tepat, tetapi wilayah yang dirujuk Netanyahu cukup luas, membentang paling luas sekitar 16 kilometer ke Tepi Barat.

Namun seperti dilaporkan Al Jazeera, lawan Netanyahu di pemilu, Benny Gantz dan partainya Biru dan Putih-nya tidak menentang rencanan Netanyahu dan sebaliknya malah mengklaim rencana itu berasal darinya. "Partai Biru dan Putih telah menjelaskan bahwa Lembah Yordan adalah bagian dari Israel selamanya. Netanyahu menyusun rencana untuk menyerahkan Lembah Yordan pada 2014," kata partai Gantz tak lama setelah pengumuman Benjamin Netanyahu, menambahkan mereka senang bahwa Perdana Menteri Israel telah datang untuk mengadopsi rencana Biru dan Putih untuk mencaplok Lembah Yordan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

1 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

2 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

3 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

4 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

6 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

9 jam lalu

Petugas kepolisian bentrok dengan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

10 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

11 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

12 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

18 jam lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.