TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa harus menekan Inggris agar mau memberikan Irlandia Utara status daerah istimewa dalam kapasitas perdagangannya dengan Uni Eropa. Pemerintah Irlandia berjanji akan memberikan respon positif jika London mau mengubah posisinya soal status Irlandia Utara itu.
"Kami ingin sebuah kesepakatan, namun kami menyadari kalau sebuah kesepakatan tanpa rencana pendukung itu tidak akan berhasil. Kami mau saja kembali ke proposal awal Uni Eropa, dimana sebuah rencana pendukung hanya akan diberikan pada Irlandia Utara," kata Kepala Parlemen Eropa, David Sassoli, seperti dikutip dari reuters.com, Jumat, 13 September 2019.
Mahasiswa Inggris memegang bendera Inggris dan Uni Eropa di depan parlemen di Brussels, Belgia, 23 Juni 2016. REUTERS/Eric Vidal
Berdasarkan komentar Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, Uni Eropa melihat adanya sebuah kemungkinan kalau Johnson beritikad mempertahankan aturan lama bagi perekonomian Irlandia Utara terkait pengecekan produk hewani dan makanan, mempertahankan pasar tunggal dan zona perjalanan Irlandia Utara.
Juru bicara Johnson mengatakan London bukan hanya mengupayakan rencana pendukung bagi Iralandia Utara, tetapi juga bagi wilayah lain. Irlandia adalah wilayah bagian dari Inggris yang berbatasan dengan Irlandia.
Terkait nasib Irlandia Utara pasca-Brexit, Menteri Luar Negeri Irlandia, Simon Coveney, mengatakan saat ini belum ada hal yang dirundingkan antara Irlandia dan Inggris. Coveney meyakinkan pihaknya akan merespon dengan baik terhadap saran dan pendekatan baru yang berkaca pada kenyataan dan di proyeksi akan berhasil. Pihaknya pun menunggu tawaran apa yang akan disorongkan London.