TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bersedih atas meninggalnya BJ Habibie yang sudah ia anggap sebagai kawan lamanya.
"Dia adalah kawan baik saya, jadi saya sangat sedih. Dia sangat sakit, karenanya saya tidak bertemu dengannya untuk waktu yang lama," kata Mahathir di Putrajaya, Malaysia, dikutip dari The Star, 12 September 2019.
"Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya," kata Dr Mahathir kepada wartawan setelah menghadiri jamuan makan malam ulang tahun ke 35 Universitas Binary.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Takziah kepada keluarga serta seluruh warga Indonesia di atas pulangnya ke rahmatullah Bapak BJ Habibie. Sesungguhnya pemergiannya satu kehilangan besar. Semoga Allah mencucuri rahmat ke atas Rohnya. Al Fatihah.
— Dr Mahathir Mohamad (@chedetofficial) September 11, 2019
Sebelumnya di akun Twitter-nya, Dr Mahathir menyebut kematian BJ Habibie sebagai kehilangan besar.
Sementara akun Twitter Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta menyampaikan dukacita disertai foto hitam putih Mahathir Mohamad dan BJ Habibie sewaktu muda.
Satu kenangan manis yang tidak boleh dilupakan. Kemesraan yang jelas di antara Tun Mahathir dan Pak Habibie suatu ketika dahulu. Seorang sahabat akrab buat Malaysia. Selamat jalan Eyang Rudy. Satu kehilangan yang amat besar buat kita semua.
IklanScroll Untuk MelanjutkanPhoto: ANTARA. @chedetofficial pic.twitter.com/K6YkzLcgLO
— Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta (@MYEmbJKT) September 11, 2019
BJ Habibie meninggal karena gagal jantung di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta pada Rabu, 11 September 2019, pukul 18.05 WIB.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan jenazah Presiden ketiga BJ Habibie akan dimakamkan di samping kuburan istrinya, Hasri Ainun, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, pada Kamis, 12 September 2019.
Pratikno mengatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan agar pemakaman Habibie mulai disiapkan Rabu malam. Upacara pemakaman BJ Habibie akan dilakukan pada Kamis secara militer dan akan dipimpin Jokowi.