TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam, pada Selasa, 10 September 2019, mengungkapkan kekecewaan terhadap intervensi oleh anggota parlemen asing pada urusan luar negeri Hong Kong.
“Sungguh tidak pantas bagi anggota parlemen asing mengintervensi urusan internasional Hong Kong dalam sisi apapun dan kami tidak akan membiarkan (Amerika Serikat) menjadi seorang ‘pemegang saham’ dalam segala permasalahan Hong Kong,” kata Lam, seperti dikutip dari reuters.com, Rabu, 11 September 2019.
Unjuk rasa di Hong Kong kerap kali berujung tindak kekerasan antara aparat kepolisian dan demonstran sehingga menjadi sorotan dunia.
Seorang pendemo memperlihatkan kertas bertuliskan "Presiden Trump Tolong Bebaskan Hong Kong saat turun di jalan di Hong Kong, Cina, 8 September 2019. Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper mendesak Cina agar mengendalikan situasi di Hong Kong, sebuah wilayah bekas jajahan Inggris yang dikembalikan ke Beijing pada 1997. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Sebelumnya dalam sebuah unjuk rasa di depan kantor konsulat Amerika Serikat, ribuan pengunjuk rasa mengibar-ibarkan bendera Abang Sam sambil menyerukan agar Washington membantu menciptakan demokrasi di Hong Kong. Para demonstran menyerukan agar anggota Kongres Amerika Serikat meloloskan sebuah undang-undang yang akan meminta Washington melakukan sebuah evaluasi tahunan apakah Hong Kong sudah cukup mendapatkan hak otonominya dari Cina sehingga Hong Kong bisa mempertahankan manfaat perdagangan dan ekonomi dengan Amerika Serikat.
Pada Senin, 9 September 2019, mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis, mengatakan keberadaan demonstran anti-pemerintah bukan sebuah urusan internal Cina dan Amerika Serikat seharusnya setidaknya memberikan dukungan moral pada para demonstran itu.
Hong Kong dikembalikan oleh Inggris ke Beijing di bawah aturan satu negara dua sistem. Hong Kong juga mendapat jaminan kebebasan berpendapat, sebuah keistimewaan yang tak didapatkan masyarakat Cina. Namun banyak masyarakat Hong Kong saat ini waswas Beijing secara bertahap menggerus hak otonomi Hong Kong.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, mengatakan Beijing sangat menentang setiap intervensi yang dilakukan pemerintah asing terhadap hubungan luar negeri Cina, termasuk urusan Hong Kong. Hua berharap anggota parlemen asing bisa menarik dukungan yang diberikan pada Hong Kong secepatnya.