TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu badai terkuat di dunia, Topan Faxai, menghantam Jepang dan menyebabkan ratusan penerbangan, satu juta rumah tanpa listrik, serta gangguan transportasi umum.
Topan Faxai menghantam timur Tokyo pada Senin kemarin, membuat 160 lebih penerbangan dibatalkan dan mengganggu layanan kereta selama beberapa jam.
Menurut laporan Reuters, 9 September 2019, layanan kereta langsung antara bandara Narita dan ibu kota dibatasi sampai Senin malam, menyebabkan ribuan penumpang menumpuk dan terlantar.
"Mereka sama sekali tidak punya rencana darurat...," kata seorang penumpang.
"Mereka membiarkan pesawat mendarat...dan ribuan penumpang terlantar di bandara yang terputus, tanpa bus, tidak ada kereta JR. Satu-satunya koneksi adalah kereta pribadi berjalan setiap setengah jam setengah jalan ke Tokyo."
Sementara Japan Times melaporkan, terjangan topan menewaskan tiga orang pada Senin pagi dan melukai 40 lainnya.
Seorang perempuan berusia 50-an di Bangsal Setagaya, Tokyo, dipastikan tewas setelah kamera keamanan merekam korban dinding karena hembusan kencang angin, menurut polisi.
Seorang lelaki berusia 87 tahun meninggal di kota Otaki di Prefektur Chiba setelah tertimpa pohon yang jatuh ketika ia mencoba membersihkan puing-puing badai di dekatnya.
Di pangkalan Yokosuka Angkatan Laut Jepang di Prefektur Kanagawa, seorang karyawan perusahaan berusia 47 tahun yang sedang bekerja untuk memperbaiki unit pembangkit listrik ditemukan pingsan dan kemudian dipastikan meninggal di rumah sakit. Polisi menduga dia jatuh dari teras lantai dua oleh embusan angin topan.
Badan cuaca telah memperingatkan bahwa Jepang tengah dan timur, termasuk Tokyo, akan dihantam Topan Faxai. Pihak berwenang mengeluarkan peringatan evakuasi sukarela kepada lebih dari 390.000 orang, karena para peramal cuaca memperingatkan hujan dan angin bisa mencapai rekor tertinggi.
Beberapa tanah longsor kecil terjadi dan sebuah jembatan hanyut, sementara sebanyak 930.000 rumah kehilangan pasokan listrik, termasuk seluruh kota Kamogawa. Tetapi jumlah rumah tanpa listrik turun menjadi 840.000 pada Senin sore, kata Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang.
Beberapa tiang listrik beton terputus, sementara menara listrik di Chiba rubuh. Beberapa panel pembangkit listrik tenaga surya di tenggara Tokyo terbakar.
Penumpang terlantar setelah operator kereta api dan kereta bawah tanah menangguhkan layanan mereka karena Topan Faxai, di bandara Narita di Narita, timur Tokyo, Jepang 9 September 2019.[Kyodo / via REUTERS]
Badan Energi Atom Jepang mengatakan menara pendingin di reaktor risetnya di Oarai, yang belum beroperasi sejak 2006 dan akan dinonaktifkan, telah runtuh, tetapi tidak ada kebocoran radiasi yang berdampak pada pekerja atau lingkungan sekitarnya.
Sebagian dari jalur kereta Tokaido Shinkansen berkecepatan tinggi dihentikan tetapi layanan dilanjutkan kembali setelah beberapa jam. Butuh berjam-jam untuk jalur lain lanjut beroperasi.
Topan Faxai, yang diambil dari nama seorang perempuan Laos, menghantam pantai di dekat kota Chiba tak lama sebelum fajar, membawa hembusan angin mencapai 207 km, yang terkuat yang pernah tercatat di Chiba, kata stasiun televisi nasional Jepang NHK.