TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Nuklir PBB, International Atomic Energy Agency atau IAEA, meminta Iran menjelaskan jejak uranium yang ditemukan di gudang atom rahasia di Teheran. Inspeksi tim IAEA ke lapangan menemukan partikel ini.
Dua diplomat yang mengikuti dari dekat penyelidikan IAEA mengungkapkan kepada REUTERS temuan uranium itu. Namun Teheran belum juga memberikan jawaban atas pertanyaan IAEA
Setahun lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengangkat isu ini dengan menyebut ada gudang atom rahasia di Teheran. Dia kemudian meminta IAEA mengunjungi lokasi itu segera. Gudang itu memuat 15 kilogram bahan radioaktif tertentu yang telah dibuang.
Jejak itu adalah uranium, menurut diplomat itu. Elemen yang sama diperkaya Iran dan hanya satu dari dua elemen fisil yang dapat dijadikan inti bom nuklir.
Seorang diplomat mengatakan uranium itu belum diperkaya yang artinya belum mencapai level kemurnian yang dapat mendekati untuk digunakan sebagai senjata.
"Banyak penjelasan yang memungkinkan," ujar diplomat itu.
Duta besar Israel untuk PBB, Danny Danon melalui Twitter mengatakan IAEA telah memverifikasi temuan uranium di gudang atom rahasia di Teheran oleh Israel.
"Penguasa Iran harus dimintai pertanggungjawaban dan jangan dibiarkan," kata Danon.
Selama Iran tidak memberikan jawaban kepada IAEA, maka badan ini kesulitan untuk memverifikasi asal partikel uranium itu.
Selama ini Iran tetap mengatakan pengayaan uranium ditujukan untuk perdamaian, bukan untuk digunakan membuat senjata nuklir.