Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kakek Wong dan Kakek Chan Ramaikan Demonstrasi di Hong Kong

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Kakek Wong berunjuk rasa di Hong Kong. HKFP
Kakek Wong berunjuk rasa di Hong Kong. HKFP
Iklan

TEMPO.COHong Kong – Seorang lelaki sepuh di Hong Kong mendapat julukan “Kakek Wong” karena kegigihannya berdemonstrasi dan membela demokrasi.

Kakek Wong, 85 tahun, kerap terlihat mengikuti berbagai unjuk rasa. Tidak jarang dia membawa tongkat kecil berwarna hitam, yang diarahkannya ke polisi saat terjadi aksi dorong mendorong.

“Saya lebih suka mereka membunuh orang tua dari pada anak muda,” kata Wong soal bentrok fisik yang terjadi di Distrik Causeway Bay, yang merupakan pusat perbelanjaan. Dia mengenakan masker gas.

“Kami sudah tua sekarang. Tapi, anak-anak adalah masa depan Hong Kong,” kata dia.

Unjuk rasa tiga bulan menolak legislasi ekstradisi di Hong Kong ini memang digerakkan oleh kaum muda.

Riset menunjukkan gerakan ini dilakukan oleh warga berusia 20 – 30 tahun. Dan 77 persen memiliki gelar akademik. Namun, sekelompok warga senior mulai terlihat ikut. Mereka dinamai rambut perak atau silver hair.

Mereka menolak pengesahan legislasi ekstradisi, yang membuat warga bisa diekstradisi ke Cina jika dianggap melanggar hukum di sana.

Pemerintah Hong Kong telah menarik legislasi ini dari pembahasan di parlemen. Namun, demonstran menilai langkah ini sudah telat. Mereka mendesak Hong Kong menerapkan sistem demokrasi penuh. Artinya, pejabat publik seperti kepala eksekutif dipilih langsung oleh warga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama ini, posisi itu diisi oleh pejabat yang ditunjuk pemerintah Cina. Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, dianggap pro Beijing dalam konflik mengenai legislasi ini.

Selain Kakek Wong, juga ada Kakek Chan, 73 tahun, yang ikut berdemonstrasi. Mereka tergabung dalam kelompok “Lindungi Anak-Anak”, yang mayoritas merupakan warga senior dan relawan.

Setiap pekan mereka turun ke jalan, mencoba memediasi demonstran dan polisi. Ada kalanya mereka berupaya memberi demonstran kesempatan untuk lari saat polisi mulai mengejar.

“Jika kita mati, kita mati bersama,” teriak Chan, yang mengenakan topi merah dengan slogan.

Menurut dia, polisi sebaiknya tidak memukuli demonstran. Dan demonstran tidak melempari polisi dengan batu. “Semua orang harus bersikap damai untuk melindungi nilai dasar di Hong Kong,” kata dia.
Saat ini, sekitar 1.000 orang telah ditangkap, yang termuda berusia 12 tahun dan tertua berusia pertengahan tujuh puluh tahun. Mereka harus menjalani proses persidangan dan terancam dipenjara.

Seorang demonstran senior lainnya bernama Nenek Wong, yang mengikuti unjuk rasa sambil mengibarkan bendera Inggris. Dia tinggal di Shenzen dan sempat terekam video terluka dalam unjuk rasa pada pertengahan Agustus di sebuah stasiun kereta api di Hong Kong.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

8 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

8 jam lalu

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

17 jam lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

20 jam lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.


Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

20 jam lalu

Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat arah Harmoni dan Balai Kota mulai ditutup, pada Jumat pagi, 19 April 2024, imbas dilakukan jelang aksi demonstasi di Mahkamah Konstitusi perihal putusan sengketa Pilpres 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).


Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

1 hari lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

1 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

1 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.