TEMPO.CO, Jakarta - Mantan CEO Starbucks, Howard Schultz, pada Jumat, 6 September 2019, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai calon Presiden Amerika Serikat 2020. Schultz awalnya mencalonkan diri dari jalur independen.
“Saya telah mencapai pada kesimpulan bahwa sebuah kampanye independen untuk Gedung Putih saat ini bukan cara terbaik bagi saya mengabdi pada negara,” kata Schultz, seperti dikutip dari english.alarabiya.net, Minggu, 8 September 2019.
Presiden AS, Donald Trump, dan bekas bos Starbucks, Howard Schultz. Marketwatch
Schultz mengatakan tidak cukup orang yang mau mendukung seorang calon dari jalur independen karena mereka takut hal ini hanya akan mengarah pada terpilihnya lagi presiden incumben. Schultz sebelumnya menghadapi penolakan yang sangat keras dari para aktivis Partai Demokrat yang khawatir jalur independen akan memberikan Presiden Donald Trump jalan paling mudah untuk terpilih kembali.
Pada Juni 2019, Schultz sudah memberikan sinyalemen akan memikirkan kembali pencalonannya sebagai presiden Amerika Serikat dari jalur independen dengan pertimbangan kesehatannya. Ketika itu, dia mengatakan akan melihat kembali ambisinya sebagai orang nomor satu Amerika Serikat setelah hari buruh.
Schultz adalah seorang miliarder, yang menjabat sebagai CEO kedai kopi Starbucks 1987 – 2017. Dia mengembangkan cabang Starbucks hingga cafe itu hampir ada di setiap negara di dunia.