TEMPO.CO, Jakarta - Kematian mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, 95 tahun, pada Jumat, 6 September 2019 pagi, menjadi kontroversi. Mugabe adalah sosok yang dikenal berjasa membebaskan Zimbabwe dari penjajahan Inggris, namun bagi sebagian pihak menilai Mugabe sebagai pemimpin yang telah membawa negaranya ke jurang kemiskinan.
Mugabe memegang tampuk kekuasaan selama 37 tahun. Pada 2017, dia meninggalkan jabatannya lewat sebuah kudeta. Setelah tak lagi menjadi orang nomor satu di Zimbabwe, dia ke Singapura untuk menjalani perawatan kesehatan di sana.
Masyarakat yang marah mengenangnya sebagai orang yang paling bertanggung jawab karena telah membuat Zimbabwe mengalami hiperinflasi dan pengangguran besar-besaran. Dua tahun setelah Mugabe terguling, masyarakat Zimbabwe masih tertatih. Kisah Mugabe mengingatkan pada pemimpin dunia lainnya yang juga penuh kontroversi seperti dikutip dari ranker.com, Minggu, 8 September 2019 :
- Kim Jong Un, Pemimpin Korea Utara
Kim Jong Un, 36 tahun, menduduki posisi orang nomor satu di Korea Utara pada 2011 setelah ayahnya Kim Jong-il meninggal dunia pada tahun yang sama. Kim Jong Un lalu menduduki posisi Ketua Partai Buruh Korea Utara pada 2012
Majalah Forbes pada 2013 menempatkan Kim Jong Un sebagai orang paling berkuasa nomor 46 di dunia. Dia diduga memerintahkan eksekusi mati pada pamannya Jang Song-thaek dan diduga memerintahkan pembunuhan pada kakak tirinya Kim Jong-nam di Malaysia pada 2017.
Para pemimpin dunia seperti Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha membujuk Kim Jong Un agar menekan program senjata nuklir Korea Utara. Namun rangkaian pertemuan itu belum ada yang keluar dengan kesepakatan.
Pemimpin tertinggi Korea Selatan, Kim Jong Un, menginspeksi kapal selam dengan rudal balistik. Reuters/KCNA
- Hun Sen, Perdana Menteri Kamboja
Perdana Menteri Hun Sen sudah lebih dari 25 tahun berkuasa di Kamboja. Dia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Partai Rakyat Kamboja dan anggota parlemen dari wilayah pemilihan Kandal. Setelah memenangkan pemilu pada 2018, Hun Sen mencatatkan diri sebagai pemimpin di Kamboja dengan masa jabatan paling lama terhitung sejak 1979 sampai sekarang (2019). Dia berumur 32 tahun ketika menjadi orang nomor satu di Kamboja atau kepala negara termuda di dunia saat itu.
Hun Sen penuh kontroversi diantaranya tuduhan dari lembaga Amnesti Internasional pada 1987 yang menudingnya telah melakukan penyiksaan pada para tahanan politik dengan menggunakan listrik dan kantong plastik yang bisa membuat mereka kehabisan nafas. Hun Sen juga tidak mau melepaskan jabatannya sebagai Perdana Menteri, sebaliknya dia membubarkan partai-partai politik oposisi di negaranya. Pemilu pada 2018, diselenggarakan tanpa kehadiran partai oposisi.
- Omar al-Bashir, Presiden Sudan
Selain menjabat sebagai Presiden, al-Bashir juga memegang kekuasaan sebagai Ketua Partai Kongres Nasional. Al-Bashir menjadi orang nomor satu di Sudan pada 1989 atau saat dia menjadi salah satu jenderal di Angkatan Darat Sudan. Dia memimpin sebuah kudeta militer untuk menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Sadiq al-Mahdi atau ketika Sudan berisiko meluasnya musibah kelaparan.
Sejak kudeta itu, al-Bashir tiga kali terpilih menjadi Presiden Sudan. Namun pada 2009, al-Bashir menjadi Presiden Sudan pertama yang dituntut oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas tuduhan kampanye pembunuhan massal, perkosaan dan penjarahan terhadap warga sipil di kota Darfur.