TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membuka pintu mengenai kemungkinan bertemu Presiden Iran, Hassan Rouhani, di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada bulan ini.
Trump mengatakan semua kemungkinan bisa terjadi saat ditanya jurnalis Gedung Putih mengenai kemungkinan bertemu dengan Rouhani.
“Tentu, semuanya mungkin. Mereka ingin bisa menyelesaikan masalah mereka,” kata Trump kepada media seperti dilansir Reuters pada Kamis, 5 September 2019.
Pernyataan Trump itu mengacu kepada inflasi di Iran, yang saat ini naik karena terkena dampak embargo ekonomi dan pelarangan penjualan minyak mentah oleh AS.
“Kita dapat menyelesaikan itu dalam 24 jam,” kata Trump.
Sebelum ini, Trump telah berulang kali menyatakan rencananya untuk berbicara dengan pemimpin Iran. Namun, Teheran menolak rencana itu kecuali Washington mencabut sanksi ekonomi.
AS mengenakan sanksi ekonomi kepada Iran pada 2018 pasca keluar dari Perjanjian Nuklir Iran 2015.
Perjanjian ini didukung oleh sejumlah negara besar lain seperti Prancis, Inggris, Jerman, Rusia dan Cina.
Prancis menawarkan fasilitas kredit US$15 miliar atau sekitar Rp212 triliun.
Namun pejabat Gedung Putih mengaku skeptis cara ini bisa menjadi solusi atas masalah yang ada.
Media Kyodo News melansir Washington dan Teheran ada kemungkinan bertemu pada 25 September 2019. Jika ini terjadi, maka ini akan menjadi pertemuan langsung kedua negara sejak terjadinya Revolusi Iran 1979.
Secara terpisah, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendesak semua negara agar tidak berdialog dengan Iran. Dia mengatakan ini setelah Trump mengatakan dia mungkin bertemu dengan Rouhani di sela-sela Sidang Umum PBB.
“Ini bukan saatnya untuk mengadakan pembicaraan dengan Iran. Ini merupakan saatnya meningkatkan tekanan kepada Iran,” kata Netanyahu kepada media di Bandara Ben Gurion sebelum terbang ke London.
Pernyataan Netanyahu ini menjadi silang pendapat yang jarang terjadi antara pemimpin sayap kanan Israel dengan Trump terkait isu nuklir Iran. Sebelumnya, Netanyahu juga menasehati Prancis agar tidak berdialog dengan Iran.