Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Duterte Sebut Xi Jinping Tidak Bergeming Soal Sengketa Laut

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Cina, Xi Jinping dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte bertemu di Manila, Filipina, 20 November 2018. Mark Cristino/Pool via Reuters
Presiden Cina, Xi Jinping dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte bertemu di Manila, Filipina, 20 November 2018. Mark Cristino/Pool via Reuters
Iklan

TEMPO.COManila – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan pemerintah Cina menegaskan klaim kepemilikan atas kepulauan di kawasan maritim Scarborough Shoal di Laut Cina Selatan saat dia bertemu dengan Presiden Cina, Xi Jinping, pada pekan lalu di Beijing.

“Mereka mengklaim itu sebagai milik mereka. Dan bagian terburuknya adalah mereka mengklaim itu sebagai hak sejarah dan mereka punya kontrol atas properti itu,” kata Duterte seperti dilansir Strait Times pada Kamis, 5 September 2019.

Duterte melanjutkan,”Itu masalah kita. Jika Anda bisa bantu dengan saran. Apakah ada saran lain? Atau apakah Anda pernah mendengar solusi masuk akal lain, pergi berperang, dengan Cina bilang, ‘Kami tidak akan bergeming’?"

Duterte selama ini mendapat kritik dari kelompok nasionalis dan kelompok kiri di Filipina karena tidak langsung meminta Cina mematuhi keputusan pengadilan arbitrase pada 2016 di The Haque.

Keputusan itu menyatakan klaim Cina untuk menguasai secara penuh Laut Cina Selatan sebagai tidak valid menurut Konvensi PBB 1982 mengenai Hukum Laut.

Keputusan ini juga memperkuat kedaulatan Filipina atas wilayah maritim luas yang disebut Zona Ekonomi Eksklusif. Selama ini, klaim teritorial Cina telah membuat Manila menunda bertahun-tahun rencana untuk mengeksplorasi dan menambang deposit minyak dan gas.

Duterte mengatakan dia menyampaikan putusan arbitrase itu dalam pertemuan dengan Xi Jinping dan pejabat Cina lain. Dia mengatakan pemimpin Cina itu menjawab sambil nyaris berbisik,”Anda tahu, pernyataan kami adalah ‘Kami tidak akan bergeming’. Kami tidak ingin mendiskusikan ini karena ini adalah milik kami. Kami pemilik propertinya. Kenapa kami harus bicara dengan Anda?”

Menanggapi pernyataan Xi ini, Duterte mengatakan dia menjawab,”Ini akan tetap menjadi masalah. Itu akan tetap begitu… seperti ibu jari yang bengkak yang terasa sakit setiap hari.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat itu, Xi mencoba mengganti topik pembicaraan. Dan Duterte mengatakan dia tidak melanjutkan isu itu karena mengetahui Presiden Cina itu sedang memikirkan protes anti-pemerintah di Hong Kong.

“Dengan sopan, saya mengatakan,”Baik, saya tidak akan, mungkin, mendesak jawaban Anda sekarang. Saya tidak merasa puas dengan jawaban Anda. Tapi saya tidak akan meminta jawaban lagi. Saya akan tetap di posisi saya. Saya menduga Anda sedang mengalami tekanan karena insiden di Hong Kong.”

Duterte melanjutkan penjelasannya dalam jumpa pers di Manila ini dengan mengatakan,”Mereka sedang ada masalah jadi dia berkepala panas. Kita harus memilih waktunya. Anda tahu, seni diplomasi.”

Menurut Duterte,”Jika seseorang kehilangan anak atau ditinggal kekasihnya, maka dia akan emosi.”

Menurut dia, pemerintahannya mewarisi masalah klaim kepemilikan teritorial terkait Scarborough Shoal dari pemerintahan sebelumnya. Saat itu, pemerintah Filipina menarik kapal-kapalnya dari kawasan sengketa itu dan membiarkan kapal Cina mengambil alih teritorial itu.

“Itu bukan masalah saya. Siapa yang mundur?” kata Duterte.

Pemerintah Cina menolak berpartisipasi dalam proses arbitrase ini, yang dimulai oleh Presiden Benigno Aquino, yang merupakan pendahulu Duterte. Cina menguasai Scarborough Shoal 2012 dan menolak putusan arbitrase 2016.  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

1 hari lalu

Menteri Pertahanan A.S. Lloyd Austin menghadiri Sesi Pleno Pertama Dialog Shangri-La IISS ke-20 di Singapura, 3 Juni 2023. REUTERS/Caroline Chia
Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

Menhan AS, Lloyd Austin, berbicara dengan Menhan Cina ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer.


Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

8 hari lalu

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (kanan) tersenyum saat memasuki kamar di Hotel Shangri-la tempat mereka akan bertemu, di Singapura 7 November 2015. REUTERS/Joseph Nair
Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan


Fumio Kishida Rapat dengan Joe Biden bahas Hadapi Agresivitas Beijing

8 hari lalu

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menghadiri pertemuan virtual dengan Presiden AS Joe Biden di kediaman resminya di Tokyo, Jepang 21 Januari 2022. Kyodo/via REUTERS Kredit wajib Kyodo/via REUTERS
Fumio Kishida Rapat dengan Joe Biden bahas Hadapi Agresivitas Beijing

Fumio Kishida ke Gedung Putih guna memfokuskan pada kerja sama bidang pertahanan untuk mengahalangi Beijing yang agresif


Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

9 hari lalu

Foto udara menunjukan kapal-kapal yang diduga miliki Cina, berkeliaran di sekitar Pulau Thitu, salah satu dari sembilan fitur yang diduduki Filipina di Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan yang disengketakan, 9 Maret 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

11 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

12 hari lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina akan melakukan latihan militer bersama untuk mendukung kawasan Indo-pasifik yang bebas dan terbuka.


AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

13 hari lalu

Kapal militer Tiongkok beroperasi di Whitsun Reef di Laut Cina Selatan, 2 Desember 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS.
AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.


Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

13 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto (tengah) didampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (Kiri) memberikan sambutan dalam acara Bukber Partai Demokrat di St. Regis Setiabudi, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

Prabowo yang diumumkan sebagai Presiden terpilih sudah bertemu dengan sejumlah petinggi negara mulai dari Xi Jinping hingga Anwar Ibrahim.


Joe Biden dan Presiden Xi Jinping Bertelepon

15 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping berpose saat pertemuan di Bali, 14 November 2022. Keduanya bertemu menjelang KTT G20 di Bali. REUTERS/Kevin Lamarque
Joe Biden dan Presiden Xi Jinping Bertelepon

Joe Biden melakukan pembicaraan dengan Presiden Xi Jinping. Pembicaraan dilakukan jujur dan konstruktif mengenai berbagai isu bilateral, dan regional


Prabowo ke Cina dan Jepang, Kunjungan Menhan Rasa Presiden

15 hari lalu

Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Kantor Perdana Menteri di Tokyo, Jepang pada Rabu, 3 April. Eugene Hoshiko/Pool melalui REUTERS
Prabowo ke Cina dan Jepang, Kunjungan Menhan Rasa Presiden

Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih, Prabowo Subianto, diterima Presiden Cina Xi Jinping dan PM Jepang Fumio Kishida