Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sihirnya Dianggap Asli, Buku Harry Potter Dipindah dari Perpus

image-gnews
Sejumlah pengunjung mengenakan kostum hitam dan membawa tongkat sihir di toko buku Waterstones, London, Inggris, 26 Juli 2017. Beberapa pengujung mengenakan kostum seperti penyihir dalam kisah Harry Potter untuk merayakan 20 tahun diterbitkannya buku pertama serial Harry Potter berjudul Harry Potter and the Philosopher's Stone. REUTERS/Eddie Keogh
Sejumlah pengunjung mengenakan kostum hitam dan membawa tongkat sihir di toko buku Waterstones, London, Inggris, 26 Juli 2017. Beberapa pengujung mengenakan kostum seperti penyihir dalam kisah Harry Potter untuk merayakan 20 tahun diterbitkannya buku pertama serial Harry Potter berjudul Harry Potter and the Philosopher's Stone. REUTERS/Eddie Keogh
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang Pendeta di sekolah Katolik St. Edward di Nashville, Amerika Serikat, memutuskan untuk meniadakan seri buku Harry Potter dari perpustakaan sekolah karena menganggap sihir di dalam buku itu asli. 

Pada 28  Agustus 2019, Pendeta Dan Reehil di Sekolah St. Edward mengirim email ke staf sekolah, menjelaskan alasannya untuk mengeluarkan buku-buku itu dari perpustakaan sekolah. 

"Buku-buku ini berisi sihir baik dan jahat, ini tidak benar. Kutukan dan mantra yang digunakan dalam buku-buku itu adalah kutukan dan mantra yang sebenarnya, yang bila dibaca oleh manusia berisiko membawa roh-roh jahat ke hadapan orang yang membaca mantra tersebut," tulis Reehil di dalam surat tersebut, menurut laporan CNN, 3 September 2019. 

Di dalam surat tersebut, Reehil mengatakan sebelum dia membuat keputusan ini, dia sudah berkonsultasi dengan pengusir setan dan Katekismus Gereja Katolik. Selain itu, ia juga mengangkat poin filosofis lainnya dengan mengatakan protagonis buku-buku tersebut mempromosikan pendekatan Machiavellian untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. 

Setelah keputusan sekolah ini mulai mendapat perhatian, seorang Pengawas Sekolah Keuskupan Rebecca Hammel mengirim email ke staf sekolah untuk mengklarifikasi usulan peniadaan buku-buku Harry Potter ini. 

Surat tersebut menyatakan penyesalannya terhadap keputusan itu. Hammel juga menjelaskan bahwa sekolah tidak melarang buku-buku Harry Potter, tetapi karena buku-buku ini tidak pernah menjadi bagian dari kurikulum sekolah maka akan dipindahkan dari perpustakaan. Hammel menambahkan siswa masih dapat membaca buku-buku ini di halaman sekolah. 

Dia mengatakan keputusan untuk meniadakan buku-buku itu adalah bagian dari proyek untuk memindahkan perpustakaan dari satu lokasi ke lokasi lain yang lebih besar, di mana katalog sekolah disusun ulang dan beberapa bahan ditiadakan karena pertimbangan usia dan sirkulasi yang buruk. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Selama bertahun-tahun seri ini telah mendapat perhatian atas penggambaran sihirnya," tulis Hammel.

"Sementara Gereja Katolik tidak menyatakan sikap formal kepada buku-buku dan film-film terkait, banyak suara di Gereja, bahkan di tingkat yang lebih tinggi, telah menyatakan bahwa pokok bahasannya mungkin akan tepat jika diberikan kepada pembaca yang sudah dewasa. Kami serahkan keputusan ini kepada Anda sebagai pendidik utama anak-anak Anda," ucapnya. 

Sejak dirilis pada 1997, seri buku Harry Potter telah menjadi bahan perdebatan agama internasional karena diyakini memamerkan mistisisme, okultisme dan tema-tema lain yang menurut beberapa orang bertentangan dengan agama Kristen dan Islam. 

Pada 2006 seri Harry Potter menduduki puncak daftar buku-buku yang paling ditentang oleh Asosiasi Perpustakaan Amerika abad ke-21. 

MEIDYANA ADITAMA WINATA | CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Prospek Kerja Jurusan Ilmu Perpustakaan, Ada Arsiparis hingga Spesialis Kontrol Data

2 hari lalu

Berikut deretan prospek kerja jurusan Ilmu Perpustakaan, di antaranya pustakawan, arsiparis, kurator, hingga spesialis kontrol data. Foto: Canva
5 Prospek Kerja Jurusan Ilmu Perpustakaan, Ada Arsiparis hingga Spesialis Kontrol Data

Berikut deretan prospek kerja jurusan Ilmu Perpustakaan, di antaranya pustakawan, arsiparis, kurator, hingga spesialis kontrol data.


Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

2 hari lalu

Anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto lakukan aksi terpuji dengan mengembalikan uang senilai Rp 100 juta milik pemudik yang tertinggal di rest area. Foto: Humas Polri
Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.


Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

17 hari lalu

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

Kementerian Pendidikan Finlandia terkejut dengan peristiwa penembakan massal di sebuah sekolah di Vantaa, Finlandia


Sukses di Jerman, Harry Potter: Visions of Magic akan Hadir di Singapura Tahun 2024

18 hari lalu

Harry Potter: Visions of Magic akan hadir Singapura pada kuartal keempat tahun 2024.  Instagram.com/@harrypottervisionsofmagic
Sukses di Jerman, Harry Potter: Visions of Magic akan Hadir di Singapura Tahun 2024

Harry Potter: Visions of Magic edisi Singapura ini akan diadakan di dalam ruangan dengan lebih luas


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

22 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

24 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

Terima lebih dari 31 ribu pendaftar, Unpad jadi PTN kelima terbanyak yang dituju peserta SNBP 2024


The First Omen, Siapa Saja Pemeran Film Horor Ini?

28 hari lalu

The First Omen. Dok. 20th CenturyStudios
The First Omen, Siapa Saja Pemeran Film Horor Ini?

The First Omen film horor psikologis terbaru dari 20th Century Studios


Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

29 hari lalu

Seorang kakek digendong anaknya melintasi banjir untuk mengikuti pengajian di Masjid Agung Demak di kawasan alun alun kota, Selasa, 19 Maret 2024. Banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Demak, akibat 6 tanggul sungai jebol tidak kuat menahan derasnya arus sungai. Tempo/ Budi Purwanto
Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

Sebanyak 330 sekolah dari tingkat TK hingga SMP terdampak bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak. Dinas Pendidikan meminta siswa belajar daring.


Perpusnas Ajak Penulis Angkat Kearifan Lokal Dalam Karya

31 hari lalu

Ilustrasi perempuan menulis surat permintaan maaf ke pacar. Foto: Freepik.com/rawpixel.com
Perpusnas Ajak Penulis Angkat Kearifan Lokal Dalam Karya

Perpusnas mendorong penulis untuk mengangkat kearifan lokal tersebut dengan pembiayaan dari perpustakaan daerah masing-masing.


Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

32 hari lalu

Seorang wanita terlihat dengan poster presiden Nigeria Muhammadu Buhari, ketika kerabat korban penculikan kereta api Kaduna berunjuk rasa di Abuja, Nigeria 25 Juli , 2022. REUTERS/Afolabi Sotunde/File Foto
Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

Aksi penculikan massal ini dilakukan oleh geng kriminal bersenjata yang menuntut uang tebusan.