TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengaku tidak pernah membahas pengunduran dirinya kepada pemerintah Cina, setelah rekaman audio dirinya tentang pengunduran diri beredar.
Dalam rekaman audio selama pertemuan dengan kelompok pengusaha, Carrie Lam mengatakan dalam bahasa Inggris kepada para pengusaha bahwa ia telah menyebabkan malapetaka yang tak termaafkan dengan memperkenalkan RUU Ekstradisi dan bahwa jika ia punya pilihan, ia akan meminta maaf dan mengundurkan diri, seperti yang dilaporkan Reuters, 3 September 2019.
Menanggapi berita yang beredar, Lam menggelar konferensi pers yang disiarkan televisi bahwa dia tidak pernah meminta pengunduran dirinya ke Beijing, dan yakin pemerintah bisa menyelesaikan krisis Hong Kong tanpa campur tangan Cina.
"Saya bahkan belum merenungkan membahas pengunduran diri dengan pemerintah pusat. Pilihan untuk mengundurkan diri, itu adalah pilihan saya sendiri," kata Lam, dikutip dari South China Morning Post.
"Saya mengatakan kepada diri saya berulang kali dalam tiga bulan terakhir bahwa saya dan tim saya harus tetap membantu Hong Kong...Itu sebabnya saya mengatakan bahwa saya belum memberi diri saya pilihan untuk mengambil jalan yang lebih mudah dan itu adalah pengunduran diri."
Pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam bertemu Presiden Cina Xi Jinping pada April 2017. [SOUTH CHINA MORNING POST]
Bagaimanapun Carrie Lam tidak menyangkal rekaman audio yang bocor. Lam hanya mengaku kecewa bahwa komentar yang dibuat dalam pertemuan pribadi, di mana dia telah berbagi curahan hatinya, telah bocor ke media.
Pada konferensi pers yang diberikan oleh China Hong Kong dan Kantor Urusan Makau di Beijing, tidak ada tanggapan langsung tentang rekaman Carrie Lam yang bocor.
Ketika ditanya apakah pemerintah dengan sengaja membocorkan rekamannya untuk mengalihkan kesalahan ke Beijing, Lam menjawab bahwa dia menyangkal dugaan tersebut.
Carrie Lam menanggapi isu pemberlakuan status darurat yang dilaporkan media, dengan menegaskan bahwa itu adalah tanggung jawab pemerintahnya untuk mempertimbangkan penggunaan undang-undang yang berbeda untuk menangani krisis di Hong Kong.
Carrie Lam mengatakan pemerintah Hong Kong akan terus melibatkan sektor-sektor yang berbeda, dan mengatur lebih banyak diskusi tertutup dalam waktu dekat, untuk meredam demonstrasi yang kini sudah berlangsung hampir seratus hari.