Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penjual Alat Perlengkapan Demonstran Hong Kong Ditangkap Polisi

image-gnews
National Disaster Hardware Shop membuka cabang di Mong Kok, Tai Po, Hung Hom dan Sai Ying Pun.[South China Morning Post]
National Disaster Hardware Shop membuka cabang di Mong Kok, Tai Po, Hung Hom dan Sai Ying Pun.[South China Morning Post]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penjual perlengkapan untuk demonstran Hong Kong di Sai Ying Pun pada Senin kemarin. Sebanyak 8 orang yang ditahan dituduh menyediakan perlengkapan demo yang menurut aparat dianggap berbahaya.

Menurut laporan South China Morning Post, 3 September 2019, toko di gang Sai Ying Pun adalah toko National Disaster Hardware Shop, yang menyediakan peralatan pelindung bencana dan juga digunakan untuk para demonstran muda Hong Kong.

Toko ditutup pada Senin sore setelah polisi menangkap delapan karyawannya termasuk pemiliknya Lee Ching-hei , tak lama setelah dibuka di lokasi Third Street, Sabtu lalu. Mereka kemudian dituduh memasok "senjata ofensif" dan tidak bekerja sama dengan petugas. Pada briefing hari Minggu, petugas polisi mengklaim bahwa mereka menemukan barang-barang seperti dua botol pembersih saluran, kaleng semprot, bola basket, sebuah peluncur bisbol dan 12 kartu pers.

Karyawan yang ditangkap dibebaskan dengan jaminan pada Senin siang, kata toko itu di media sosialnya.

Toko itu muncul pada awal Agustus dan sudah menjadi tujuan banyak demonstran muda garis depan untuk membeli helm, topeng pelindung dan perlengkapan lainnya untuk menghadapi polisi.

Demonstrasi Hong Kong telah memasuki bulan keempat, yang dipicu oleh RUU Ekstradisi pada Juni lalu yang sekarang sudah ditunda.

Polisi menutup toko Sai Ying Pun dan menangkap delapan karyawannya pada hari Senin, 2 September 2019.[South China Morning Post]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun penangkapan dan penutupan toko memancing reaksi dari masyarakat. Seorang bocah lelaki berusia 15 tahun, yang bernama Lau, pergi ke toko yang sudah ditutup bersama tiga teman sekolahnya pada Senin sore untuk mencari helm dan masker gas dengan harga murah.

"Keterlaluan bagi polisi untuk menangkap mereka," katanya. "Mereka menyalahgunakan posisi dan kekuasaan mereka."

Toko dibuka pertama kali pada 3 Agustus di Mong Kok, dan melihat peluang bisnis dalam menjual peralatan demonstrasi yang sedang dicari.

Toko lain seperti di Tai Po, Hung Hom, dan yang terbaru di Sai Ying Pun semuanya telah ditutup untuk menghindari polisi.

Seorang koki bernama Ben mengatakan, ia membeli masker gas dari toko dua minggu lalu seharga sekitar HK$ 200 atau Rp 362 ribu. Dia mengaku sekarang lebih sulit untuk membeli peralatan protes di Hong Kong.

Pria berusia 32 tahun itu mengatakan sebagian besar klien di toko itu tampaknya adalah pengunjuk rasa mahasiswa, yang harus menghabiskan setidaknya HK$ 500 (Rp 900 ribu) untuk membeli alat pelindung yang diperlukan untuk menghadapi polisi dalam demonstrasi yang meluas di Hong Kong.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

22 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

4 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

6 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

8 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong


Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

10 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. shutterstock
Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.


Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

18 hari lalu

Leslie Cheung. last.fm
Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes


5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

22 hari lalu

Jamia Mosque Hong Kong (Hong Kong Tourism Board)
5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.


Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

23 hari lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.


Gaet Turis Indonesia, Hong Kong Promosi Wisata Ramah Muslim

23 hari lalu

Hong Kong Tourism Board menggelar Ngabuburit dan Buka Puasa Bersama Hong Kong Tourism Board di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024.
Gaet Turis Indonesia, Hong Kong Promosi Wisata Ramah Muslim

Dengan jumlah 270 juta jiwa, yang sebagian besar adalah muslim, Indonesia akan menjadi segmen wisatawan yang penting bagi Hong Kong.


Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

23 hari lalu

Dian Ayu Lestari (TEMPO/Mila Novita)
Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

Menurut Dian Ayu Lestari, kini banyak negara tujuan wisata menyediakan informasi tentang makanan halal.