Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Carrie Lam Ingin Mundur dari Kepala Eksekutif Hong Kong

image-gnews
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menghadiri konferensi pers di Hong Kong, Cina, 18 Juni 2019. [REUTERS / Tyrone Siu]
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menghadiri konferensi pers di Hong Kong, Cina, 18 Juni 2019. [REUTERS / Tyrone Siu]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan dia ingin mundur jika ia punya pilihan setelah terjebak dalam krisis politik Hong Kong.

Dalam rekaman audio selama pertemuan tertutup dengan kelompok pengusaha pekan lalu, Carrie Lam, mengaku memiliki ruang "sangat terbatas" untuk menyelesaikan krisis karena kerusuhan telah menjadi masalah keamanan dan kedaulatan nasional bagi Cina di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat.

"Jika saya punya pilihan,hal pertama adalah berhenti, setelah membuat permintaan maaf yang mendalam," kata Lam dalam bahasa Inggris, dikutip dari Reuters, 3 September 2019.

Pernyataan Lam yang dramatis memberikan pandangan yang paling jelas ke dalam pemikiran kepemimpinan Cina saat ia berjuang meredam kerusuhan di Hong Kong, krisis politik terbesar Cina sejak protes Tiananmen tahun 1989.

Hong Kong telah dikejutkan oleh protes dan demonstrasi massa yang kadang-kadang berujung ricuh sejak Juni, sebagai tanggapan terhadap rancangan undang-undang yang diusulkan oleh pemerintahan Lam, yang akan memungkinkan individu tersangka kejahatan untuk diekstradisi untuk diadili di pengadilan Cina Daratan.

RUU telah ditangguhkan, tetapi Lam tidak dapat mengakhiri pergolakan. Para pengunjuk rasa telah memperluas tuntutan mereka untuk mencakup penarikan lengkap proposal RUU, konsesi yang sejauh ini ditolak oleh pemerintahannya.

Pengunjuk rasa membawa poster dalam demonstrasi menuntut para pemimpin Hong Kong untuk mundur dan mencabut RUU ekstradisi, di Hong Kong, Cina, Ahad, 16 Juni 2019. Pendemo kembali turun ke jalan sehari setelah pemimpin kota itu, Carrie Lam menunda pembahasan RUU Ekstradisi menyusul demonstrasi yang dilakukan sekitar 1 juta orang.. REUTERS/Tyrone Siu

Carrie Lam mengatakan Beijing belum memberlakukan batas waktu untuk mengakhiri krisis menjelang perayaan Hari Nasional Cina yang dijadwalkan 1 Oktober. Dan dia mengatakan Cina sama sekali tidak punya rencana untuk mengerahkan pasukan PLA di jalan-jalan Hong Kong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pemimpin dunia telah mengamati dengan seksama apakah Cina akan mengirim militer untuk menumpas demonstrasi, seperti yang terjadi di Tiananmen.

Lam mengatakan bahwa ia memiliki beberapa pilihan begitu masalah telah diangkat ke tingkat nasional.

Carrie Lam mengatakan, sebagai kepala eksekutif, dia harus melayani dua konstitusi yang berbeda, yaitu pemerintah rakyat pusat dan rakyat Hong Kong.

Tiga orang yang menghadiri pertemuan itu mengkonfirmasi bahwa Lam telah membuat komentar dalam pembicaraan yang berlangsung sekitar setengah jam. Pertemuan itu adalah salah satu dari sejumlah sesi tertutup yang menurut Carrie Lam telah dilakukannya dengan orang-orang dari semua lapisan masyarakat di Hong Kong.

Juru bicara Carrie Lam mengatakan dia menghadiri dua acara pekan lalu yang diikuti pengusaha, dan keduanya bersifat pribadi.

"Karena itu kami tidak dalam posisi untuk mengomentari apa yang dikatakan Kepala Eksekutif di acara-acara itu," kata juru bicara.

Kantor Urusan Cina di Hong Kong dan Makau, perwakilan tingkat tinggi di bawah kabinet Cina, Dewan Negara Cina, tidak menanggapi permintaan komentar rekaman pertemuan Carrie Lam.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

5 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

9 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

11 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

12 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong


Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

15 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. shutterstock
Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.


Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

23 hari lalu

Leslie Cheung. last.fm
Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes


5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

26 hari lalu

Jamia Mosque Hong Kong (Hong Kong Tourism Board)
5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.


Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

27 hari lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.


Gaet Turis Indonesia, Hong Kong Promosi Wisata Ramah Muslim

28 hari lalu

Hong Kong Tourism Board menggelar Ngabuburit dan Buka Puasa Bersama Hong Kong Tourism Board di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024.
Gaet Turis Indonesia, Hong Kong Promosi Wisata Ramah Muslim

Dengan jumlah 270 juta jiwa, yang sebagian besar adalah muslim, Indonesia akan menjadi segmen wisatawan yang penting bagi Hong Kong.


Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

28 hari lalu

Dian Ayu Lestari (TEMPO/Mila Novita)
Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

Menurut Dian Ayu Lestari, kini banyak negara tujuan wisata menyediakan informasi tentang makanan halal.