TEMPO.CO, Da Nang – Pemerintah Vietnam mendirikan sebuah museum untuk menguatkan klaim kepemilikan negara itu atas Kepulauan Paracel atau Paracel Island di Laut Cina Selatan.
Museum di Kota Da Nang ini kerap dikunjungi berbagai kalangan terutama siswa sekolah.
“Kepulauan Paracel,” kata seorang guru, seperti dilansir CNN pada Jumat, 30 Agustus 2019, yang disambut dengan teriakan siswa sekolah,”Milik Vietnam.”
Seorang pejabat Vietnam mengatakan museum ini dibangun dengan menghabiskan dana sekitar US$1.8 juta atau sekitar Rp26 miliar.
Museum ini mulai beroperasi pada 2018 dan sekitar setengah dari total pengunjung 40 ribu orang merupakan siswa sekolah. Mereka bisa mengeksplorasi berbagai benda pameran termasuk dokumen, peta dan foto, yang semuanya mengacu kepada pesan bahwa Kepulauan Paracel adalah milik Vietnam dan bukan Cina.
Nama kepulauan ini telah muncul di peta para pelaut Portugis pada abad 16. Kepulauan Paracel merupakan koleksi dari 130 pulau karang kecil di barat lau dari Laut Cina Selatan.
Kepulauan ini tidak hanya menjadi lokasi kehidupan ikan yang berlimpah. Namun, ada dugaan cadangan minyak dan gas berjumlah besar berada di bawah laut.
Kepulauan ini tidak memiliki penduduk asli. Namun, garnisun militer Cina menempatkan sekitar 1.400 orang di sana, seperti dilansir CIA Factbook. Dan Kepulauan Paracel ini telah berada di tangan Cina selama 45 tahun terakhir.
Kapal penghancur Angkatan Laut AS berada di pulau Paracel. scmp.com
Menurut seorang ahli sejarah Vietnam, dokumen sejarah menunjukkan Kepulauan Paracel merupakan milik dari dinasti Nguyen pada 1686, yang berkuasa di atas wilayah yang sekarang bernama Vietnam. Kepulauan Paracel di Laut Cina Selatan menjadi salah satu titik panas sengketa maritim dengan Cina.