Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Carrie Lam Pertimbangkan Opsi Status Darurat Hong Kong

image-gnews
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menghadiri konferensi pers di Hong Kong, Cina, 18 Juni 2019.[REUTERS / Tyrone Siu]
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menghadiri konferensi pers di Hong Kong, Cina, 18 Juni 2019.[REUTERS / Tyrone Siu]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mulai mempertimbangkan opsi status darurat setelah polisi tidak mampu menertibkan demonstrasi yang melumpuhkan.

Carrie Lam membuka kemungkinan untuk memberlakukan status darurat Hong Kong untuk pertama kalinya dalam setengah abad.

Saran Lam, bagaimanapun, memicu kekhawatiran bahwa ia akan segera menerapkan status darurat yang kuat. Dua anggota kabinetnya telah memperingatkan dampaknya, sementara para pakar hukum memperingatkan status darurat bisa memberikan pukulan terhadap aturan hukum kota.

Menjelang pertemuan Dewan Eksekutif mingguannya pada Selasa pagi, Carrie Lam Cheng Yuet-ngor ditanya wartawan apakah pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menerapkan status darurat, seperti yang disarankan oleh sebuah kolom di surat kabar pro pemerintah, Sing Tao Daily.

Alih-alih menolak spekulasi, Lam mengatakan, "Semua undang-undang di Hong Kong, jika mereka dapat memberikan cara hukum untuk menghentikan kekerasan dan kekacauan, pemerintah SAR (Special Administrative Region/Wilayah Otonomi Khusus) bertanggung jawab untuk melihatnya."

Dikutip dari South China Morning Post, 29 Agustus 2019, sumber pemerintah kemudian mengatakan bahwa pemerintah tidak akan mengesampingkan opsi tersebut, tetapi menekankan bahwa itu belum dibahas secara formal.

"Yang pasti, kami tidak akan mengecualikan kemungkinan pada tahap ini karena kami tidak tahu bagaimana protes akan meningkat di masa depan," kata sumber itu. "Tapi yang bisa saya katakan adalah protes belum mencapai tingkat itu."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para demonstran bentrok dengan polisi di Ngau Tau Kok di Hong Kong, Cina, 24 Agustus 2019. Foto diambil 24 Agustus 2019. Puluhan ribu demonstran berbaris dalam hujan lebat pada hari Minggu, berkumpul kembali di bawah payung setelah terkadang bentrokan keras sehari sebelumnya, yang mendorong polisi akan menembakkan gas air mata untuk pertama kalinya dalam lebih dari seminggu. REUTERS / Thomas Peter

Pada kesempatan lain, Menteri Perdagangan dan Pengembangan Ekonomi Edward Yau Tang-wah juga tidak mengesampingkan opsi tersebut ketika ditanya apakah pemerintah akan menggunakan wewenang tersebut. "Kami setiap hari memikirkan cara-cara yang didasarkan pada 'satu negara, dua sistem' dan hukum Hong Kong untuk memulihkan ketertiban" katanya.

Mengenai dampak dari undang-undang tersebut terhadap perdagangan, Yau mengatakan, "Saya tidak melihat adanya dampak pada perdagangan karena jika tidak ada lingkungan yang stabil, kegiatan ekonomi apa pun akan terpengaruh."

Ordonansi Peraturan Darurat, yang terakhir digunakan selama kerusuhan kiri 1967, akan memberikan kepala eksekutif wewenang untuk "membuat peraturan apa pun yang ia anggap vital untuk kepentingan umum" jika ia menganggapnya sebagai "darurat atau bahaya publik ”.

Regulasi semacam itu, yang tidak memerlukan persetujuan legislatif, memberikan berbagai kekuasaan, termasuk penangkapan, penahanan dan deportasi, kontrol pelabuhan dan semua transportasi, perampasan properti, dan otorisasi pemasukan dan pencarian tempat serta sensor dan penindasan publikasi dan komunikasi.

Ordonansi ini juga memungkinkan kepala eksekutif Hong Kong untuk memutuskan hukuman atas pelanggaran yang diambil berdasarkan peraturan darurat, dengan hukuman maksimum penjara seumur hidup.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

3 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

3 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

5 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

7 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong


Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

9 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. shutterstock
Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.


Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

17 hari lalu

Leslie Cheung. last.fm
Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes


5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

21 hari lalu

Jamia Mosque Hong Kong (Hong Kong Tourism Board)
5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.


Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

22 hari lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.


Gaet Turis Indonesia, Hong Kong Promosi Wisata Ramah Muslim

22 hari lalu

Hong Kong Tourism Board menggelar Ngabuburit dan Buka Puasa Bersama Hong Kong Tourism Board di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024.
Gaet Turis Indonesia, Hong Kong Promosi Wisata Ramah Muslim

Dengan jumlah 270 juta jiwa, yang sebagian besar adalah muslim, Indonesia akan menjadi segmen wisatawan yang penting bagi Hong Kong.


Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

22 hari lalu

Dian Ayu Lestari (TEMPO/Mila Novita)
Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

Menurut Dian Ayu Lestari, kini banyak negara tujuan wisata menyediakan informasi tentang makanan halal.