TEMPO.CO, Johor Bahru – Kebakaran hutan Johor di negara bagian Johor, Malaysia, sedang terjadi di tengah sorotan dunia internasional akan kebakaran hutan besar-besaran di hutan Amazon, Amerika Latin.
Kebakaran di Johor telah melahap sekitar 98 hektar lahan akibat hembusan angin kencang selama beberapa hari terakhir.
Departemen Kebakaran dan Penyelamatan Johor melakukan upaya pemadaman selama 24 jam di kawasan hutan di area Kampung Pekajang di Iskandar Puteri.
“Tim pemadam kebakaran berhasil memadamkan 45 persen atau sekitar 44 hektar dari lahan hutan yang terbakar,” kata Yahaya Madis, direktur Departemen Kebakaran dan Penyelamatan Johor, seperti dilansir Channel News Asia pada Ahad, 25 Agustus 2019.
Upaya pemadaman ini melibatkan 79 anggota termasuk pejabat senior dari sepuluh stasiun di Zona 1 Johor, dan satu stasiun dari Zona 2 Johor.
Petugas menggunakan tangki berkapasitas 20 ribu liter air sebanyak lima tanki untuk memadamkan kebakaran ini.
Yahaya mengatakan air diambil dari sumber pipa hidran karena air sungai di sekitar lokasi kurang banyak.
Seorang lelaki berada dekat hutan Amazon yang terbakar di Iranduba, negara bagian Amazonas, Brasil, 20 Agustus 2019. Kebakaran hutan yang terjadi di Amazon saat ini merupakan kombinasi kekeringan dan akibat aktivitas deforestasi. REUTERS/Bruno Kelly
“Hari ini hujan sedikit jadi tidak banyak dampat pada pemadaman api. Berdasarkan situasi saat ini, api baru padam dalam empat hari,” kata dia.
Menurut dia, petugas sedang mengupayakan teknik pembanjiran lokasi kebakaran sehingga api semakin cepat padam.
Menurut dia, ada usulan untuk membuat hutan buatan di atas kawasan hutan yang terbakar.
Kebakaran hutan menjadi sorotan dunia internasional setelah hutan Amazon terbakar selama tiga pekan terakhir. Ada sekitar 80 ribu titik api terbesar di berbagai lokasi dengan mayoritas berada di kawasan hutan di Brasil seperti dilansir Reuters.
Negara G7 telah menyepakati bantuan teknis dan finansial untuk mengatasi kebakaran di hutan Amazon yang terjadi di paru-paru dunia ini.