TEMPO.CO, Jakarta - Sumit Bhadana, 22 tahun, asal India, menembak paha dan bahunya agar bisa terhindar dari kewajiban membayar uang sewa sebesar Rs 2.5 lakh. Bhadana hendak menampilkan pada pemilik kontrakannya kalau dia mengalami sebuah kasus upaya pembunuhan sehingga diharapkan bisa dibebaskan membayar uang sewa.
Dikutip dari ndtv.com pada Minggu 25 Agustus 2019, kejadian ini terjadi di wilayah tenggara Amar, Delhi, India pada Kamis sore, 22 Agustus 2019. Sebelum kebenaran ini terungkap, pemilik kontrakan yang bernama Varun Juneja sempat dijebloskan ke penjara atas tuduhan telah berkonspirasi.
Bhadana menjalankan usaha hostel bernama Paying Guest di sebuah kawasan pemukiman yang disewanya dari Juneja. Wakil Komisi Kepolisian wilayah Amar, Chinmoy Biswal, menjelaskan pada Kamis sore Bhadana menelepon polisi dengan tuduhan dia telah ditembak oleh Juneja di bagian paha dan bahunya. Dia pun sudah dilarikan ke rumah sakit. Saat polisi tiba di lokasi kejadian, mereka menemukan ceceran darah di lantai.
Dalam keterangannya ke polisi, Bhadana mengatakan dia tidak bisa membayar uang sewa selama enam bulan kepada pemilik kontrakan karena kondisi keuangannya sedang memburuk. Pada Kamis, 22 Agustus lalu, dia dan Juneja cekcok soal uang sewa sebesar Rs. 2.5 lakh.
Dalam adu mulut itu, Bhadana menuding Juneja melepaskan dua tembakan dan dia segera kabur. Namun setelah dicek, Juneja menyangkal telah melepaskan tembakan ke arah Bhadana saat dia menagih uang sewa padanya. Juneja sangat yakin Bhadana sudah mencoba membohonginya demi menghindari kewajiban membayar uang sewa.
Kepolisian yang melakukan investigasi pun akhirnya menemukan Bhadana sudah berbohong. Pistol yang digunakan untuk menembak berasal dari teman Bhadana dan dia telah merencanakan aks ini. Dia pun ditahan di rumah kakak perempuannya di Shastri Nagar, India.