Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Donald Trump Mau Hapus Hak Kewarganegaraan Anak Imigran Gelap

image-gnews
Pelantikan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Reuters
Pelantikan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donald Trump mengatakan ingin mengakhiri hak kewarganegaraan bagi anak-anak imigran ilegal yang lahir di Amerika Serikat.

"Kami melihat hak kewarganegaraan dari lahir dengan sangat serius, tempat Anda memiliki bayi di tanah kami, Anda berjalan melintasi perbatasan, memiliki bayi - selamat, bayi itu sekarang adalah warga negara AS...Sejujurnya itu konyol," kata Trump di Gedung Putih pada Rabu, seperti dikutip dari Reuters, 22 Agustus 2019.

Presiden Trump pernah mengatakan kepada situs berita Axios pada Oktober 2018 bahwa ia akan mengakhiri hak kewarganegaraan dari kelahiran melalui perintah eksekutif. Para ahli mengatakan tindakan seperti itu akan bertentangan dengan Konstitusi AS.

Amandemen ke-14 Konstitusi, disahkan setelah Perang Sipil untuk memastikan bahwa orang kulit hitam Amerika memiliki hak kewarganegaraan penuh, memberikan kewarganegaraan kepada semua orang yang lahir atau dinaturalisasi di Amerika Serikat.

Sejak itu secara rutin ditafsirkan untuk memberikan kewarganegaraan kepada sebagian besar orang yang lahir di Amerika Serikat, apakah orang tua mereka adalah warga negara Amerika atau secara hukum tinggal di Amerika Serikat.

Pernyataan Trump muncul ketika pemerintah mengumumkan proposal untuk menahan keluarga imigran tidak berdokumen bersama tanpa batas waktu, menggantikan perjanjian yang menetapkan batas 20 hari untuk penahanan anak-anak imigran.

Pusat penahanan anak imigran di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko. Grassrootsdempolitics

Menurut laporan CNN, James Ho, seorang yang ditunjuk Trump untuk Pengadilan Banding Sirkuit AS ke-5 yang sangat dihormati di kalangan konservatif, menulis sebuah makalah pada tahun 2006 yang mencatat bahwa proposal tentang hak kewarganegaraan lahiriah menimbulkan pertanyaan konstitusional yang serius karena kata-kata yang jelas dalam Amandemen ke-14.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Hak kewarganegaraan melalui kelahiran itu dilindungi tidak kurang untuk anak-anak dari orang-orang yang tidak berdokumen daripada bagi keturunan penumpang Mayflower," tulis Ho di surat kabar yang diterbitkan sebelum ia menjadi hakim.

Upaya pemerintahan Trump untuk mengakhiri hak kewarganegaraan melalui kelahiran juga akan ditentang oleh preseden Mahkamah Agung. Pada tahun 1898, dalam kasus Amerika Serikat v. Wong Kim Ark mengatakan bahwa seorang anak yang lahir di AS oleh orang tua yang bukan warga negara Cina berhak atas kewarganegaraan saat kelahirannya.

Kasus ini terjadi setelah Wong Kim Ark, melakukan perjalanan ke Cina untuk kunjungan sementara ketika dia berusia 22 dan ditolak masuk kembali. Dan kasus-kasus lain sejak itu telah muncul.

"Kita satu-satunya negara di dunia di mana seseorang masuk dan memiliki bayi, dan bayi itu pada dasarnya adalah warga negara Amerika Serikat selama 85 tahun dengan semua manfaat itu," katanya. "Ini konyol. Ini konyol. Dan itu harus berakhir." Faktanya, lebih dari 30 negara di dunia memiliki hak kewarganegaraan melalui kelahiran.

Komentar itu segera direspons oleh anggota parlemen, termasuk Ketua DPR saat itu Paul Ryan, seorang anggota Partai Republik Wisconsin, yang mengatakan kepada stasiun radio Kentucky bahwa "Anda tidak dapat mengakhiri hak kewarganegaraan melalu ikelahiran dengan perintah eksekutif."

Kandidat presiden Kamala Harris, seorang senator Demokrat dari California, mengolok-olok komentar Donald Trump di Twitter Rabu, menyatakan Presiden harus serius mempertimbangkan membaca Konstitusi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

7 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

14 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

17 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.


Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

19 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

20 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

20 hari lalu

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder
Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?


Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

23 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza


Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

32 hari lalu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.


Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

32 hari lalu

Pendukung Presiden AS Donald Trump berunjuk rasa menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Tokyo, Jepang 20 Januari 2021. [REUTERS / Issei Kato]
Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat