TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Rusia dan Cina meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB menggelar pertemuan soal uji coba rudal balistik Amerika Serikat.
Kedua negara meminta ini pasca uji coba rudal balistik militer AS pada pekan lalu. Pejabat AS juga menyatakan akan mengembangkan lebih jauh rudal medium jarak menengah untuk meningkatkan kemampuan pertahanan.
Moskow dan Beijing meminta pertemuan DK PBB ini menggelar pertemuan dengan agenda ‘ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional. Kedua negara juga meminta Ketua Urusan Perlucutan Senjata PBB, Izumi Nakamitsu, memberikan laporan soal ini.
Seperti dilansir CNN sebelumnya, militer AS menggelar uji coba penembakan rudal balistik dengan jarak 500 kilometer dan mengenai sasaran secara tepat.
Ini merupakan uji coba pertama setelah AS menarik diri dari perjanjian INF dengan Rusia pada awal Agustus.
Baca Juga:
Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, mengatakan di saluran Fox News Channel bahwa uji coba itu dilakukan untuk mengirim pesan kepada Cina, Rusia, atau Korea Utara bahwa keprihatinan utama adalah Cina.
“Kami ingin memastikan bahwa kami, saat dibutuhkan, punya kapabilitas untuk menangkal perilaku buruk Cina dengan mengembangkan kemampuan kami untuk menyerang pada jarak menengah,” kata Esper soal uji coba rudal balistik.