TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump menyebut perdana menteri Denmark menjijikan setelah dia menyebut Trump absurd karena mau membeli Greenland. Donald Trump telah membatalkan kunjungan ke Denmark karena masalah ini.
Financial Times melaporkan, 22 Agustus 2019, PM Denmark Mette Frederiksen, seorang politisi kiri-tengah Denmark, mengatakan Denmark masih tertarik dengan kerja sama strategis dengan AS di Kutub Utara bahkan ketika Trump membatalkan kunjungan diplomatik.
"Denmark, saya ingin melanjutkan (kunjungan diplomatik) tapi saya pikir pernyataan PM Denmark yang mengatakan 'absurd' adalah menjijikan," kata Trump pada Rabu kemarin, seperti dilaporkan CNN, 22 Agustus 2019.
Rencana Donald Trump yang mau membeli Greenland pertama kali diterbitkan Wall Street Journal pekan lalu. Setelah PM Denmark menyebut rencana Trump 'absurd', Trump membatalkan lawatan ke Denmark yang rencananya dilakukan kurang dari dua minggu.
Greenland semakin mendapat perhatian para pembuat kebijakan Amerika belakangan ini karena khawatir Cina memperluas hubungan dengan Greenland.
"Para pemimpin Amerika tetap prihatin dengan keterlibatan Cina dan Rusia di Kutub Utara," kata Morgan Ortagus, juru bicara Departemen Luar Negeri pada Rabu, dikutip dari New York Times.
Greeenland yang indah membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump ingin membelinya dari Denmark. Sumber: Los Angeles Times
Greenland, wilayah Denmark yang otonom, adalah rumah bagi Pangkalan Udara Thule, pangkalan paling utara militer AS, yang terletak sekitar 1.207 km di atas Lingkaran Arktik dan dibangun pada tahun 1951. Radar dan pos pendengaran menampilkan Sistem Peringatan Dini Balistik Rudal yang dapat memperingatkan akan kedatangan rudal balistik antarbenua dan mencapai ribuan mil ke wilayah Rusia.
Ini bukan pertama kali Trump tertarik dengan Greenland. Tahun lalu Donald Trump juga melontarkan lelucon di Oval Office untuk membeli Greenland karena kekayaan sumber daya alamnya.
Menurut New York Times, sumber mengungkapkan bahwa Donald Trump telah berulang kali mengatakan mau membeli Greenland, karena negara itu, yang merupakan bagian dari kerajaan Denmark, menarik baginya karena lokasinya di Atlantik Utara memiliki nilai keamanan.