TEMPO.CO, Jakarta - Utusan Malaysia, surat kabar berbahasa melayu tertua di Malaysia pada Selasa, 20 Agustus 2019 membatalkan keputusannya untuk menutup media tersebut. Utusan Melayu (Malaysia) Bhd telah berubah fikiran dan tidak akan menghentikan produksi.
Utusan Malaysia saat ini sudah berusia 80 tahun. Sebelumnya manajemen perusahaan itu mengumumkan akan menghentikan oprasionalnya.
Ketua Dewan Eksekutif Kumpulan Utusan Malaysia Abd Aziz Sheikh Fadzir, mengatakan seiring dengan pembatalan keputusan sebelumnya, pihaknya akan menaikkan harga surat kabar itu sebesar 50 cent atau menjadi RM. 2. Kenaikan harga ini berlaku per Jumat, 23 Agustus 2019. Kenaikan harga itu diantaranya demi menyelamatkan surat kabar itu.
Kantor Utusan Malaysia di Kuala Lumpur, 19 Agustus 2019.[Ahmad Zamzahuri/Malay Mail]
Keputusan ini kabar gembira bagi para pekerja surat kabar itu. Haniza Hassan, 34 tahun, mengatakan sangat senang dengan perkembangan terbaru ini kendati media itu masih menghadapi masalah gaji karyawan.
"Utusan tidak jadi tutup. Saya bersyukur sekali, mesikpun kami belum bisa beristirahat karena kami masih berjuang dengan masalah gaji. Walau pun begitu, saya senang masih ada tempat untuk mencari nafkah di situ," kata Haniza, seperti dikutip dari malaymail.com, Rabu, 21 Agustus 2019.
Hal serupa juga dirasakan oleh Taufik Salimin, 30 tahun, karyawan Utusan Malaysia. Dia mengaku gembira atas keputusan perusahaan, tetapi saat yang sama resah karena tidak tahu kepastian masa depan surat kabar itu dan para stafnya. Sebagai seorang staf, dia berharap manajemen Utusan Malaysia bisa menyelesaikan masalah gaji secepatnya karena membayar separuh gaji para pegawai tidak membantu mengingat mereka pun memiliki kebutuhan.