TEMPO.CO, Jakarta - Kroni Mantan Diktator Sudan Omar Hassan Al Bashir dilaporkan pernah melakukan upaya pelarian diktator kabur dari penjara.
Menurut laporan CNN, 19 Agustus 2019, para loyalis mantan diktator berusia 75 tahun itu, yang digulingkan dalam kudeta militer pada April setelah demonstrasi rakyat, berusaha membebaskannya dari penjara keamanan tinggi Kober pada Juni, seperti diungkapkan Kepolisian Sudan.
Tidak ada penangkapan atau keterangan lebih lanjut terkait insiden tersebut.
Namun kuasa hukum Bashir mengatakan kliennya tidak terlibat dalam upaya pelarian. "Kami telah bertemu dengannya dua kali sejak dia ditahan dan bahkan tidak sekali pun dia menyebutkan dugaan upaya ini, juga dia tidak pernah dituduh oleh pihak berwenang atas keterlibatan apa pun," kata Hashem Abu Bakar Al-Gaaly.
Mantan presiden Sudan Omar Hassan Al Bashir duduk dijaga di dalam sangkar di gedung pengadilan di mana ia menghadapi tuduhan korupsi, di Khartoum, Sudan 19 Agustus 2019.[REUTERS / Mohamed Nureldin Abdallah]
Sejak insiden itu, keamanan di penjara telah ditingkatkan, bahkan ketika Bashir tiba di Judicial and Legal Science Institute pada Senin dengan kawalan konvoi kendaraan militer yang dilengkapi dengan senapan mesin berat. Sidang dipindahkan ke institut karena dekat dengan penjara Kober dan lebih mudah diamankan, kata Al-Gaaly.
Selama sidang dua jam, puluhan mobil dari pasukan paramiliter Sudan mengepung pengadilan dan kendaraan-kendaraan bersenjata menutup jalan.
Omar Hassan Al Bashir, yang muncul di pengadilan dengan kurungan besi, menyatakan tidak bersalah atas tuduhan memiliki mata uang asing, korupsi dan menerima hadiah secara ilegal selama memimpin Sudan.