TEMPO.CO, Boracay -- Sebuah video yang merekam tindakan seorang turis yang sedang mengubur popok kotor dan seorang lainnya membersihkan genital sang anak di pantai Boracay, Filipina, menjadi viral di media sosial.
Kejadian ini mendorong pihak berwenang untuk memagari area pantai pada Rabu, 14 Agustus 2019 dan mencari lokasi tempat popok itu dikubur. Polisi juga melakukan tes untuk memastikan pantai itu aman untuk dikunjungi.
Pantai Boracay ini baru saja mengalami pembersihan yang ketat selama penutupan enam bulan sebelumnya. Pemerintah Filipina melakukan ini untuk mengatasi masalah lingkungan akibat limbah polusi dari saluran pembuangan tempat wisata di sekitar.
Pembuangan popok secara sembarangan ini menjadi ancaman karena dapat menyebarkan penyakit yang disebarkan oleh air dan membuat upaya pembersihan menjadi sia-sia.
“Untungnya, popok kotor itu dapat ditemukan dan dibersihkan sehari setelah kejadian itu berlangsung,” kata seorang pejabat Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam (DENR) pada Ahad, 18 Agustus, 2019. Kawasan perairan di sekitar pantai Boracay juga telah disertifikasi aman untuk dikunjungi.
Insiden pembuangan popok kotor itu membuat marah banyak orang termasuk pemerintah Filipina.
"Kami merasa dihina dengan sikap tidak sopan yang dilakukan di pulau yang indah yang baru-baru ini direhabilitasi oleh pemerintah ini dengan upaya intens dan kolektif yang dilakukan oleh berbagai departemen dan lembaga pemerintah,” kata juru bicara istana seperti dilansir Asia One pada Selasa, 20 Agustus 2019.
Pejabat juru bicara istana juga menekankan tindakan pembuangan popok di pantai Boracay itu juga tetap dianggap sebagai masalah serius jika dilakukan oleh orang Filipina.
Sementara itu, beberapa wanita dalam video itu belum diidentifikasi. Namun, banyak orang yang percaya keduanya adalah turis Cina.
Cina menempati urutan teratas dalam daftar jumlah wisatawan yang mengunjungi Boracay pada semester pertama 2019. Sementara wisatawan dari Tiongkok dan Korea Selatan tercatat secara mencolok melanggar peraturan pulau lebih dari kelompok wisatawan lain, seperti dilaporkan South China Morning Post.
Polisi Filipina kini melacak para pelakunya dengan bantuan pemerintah setempat dan kedutaan besar China. Polisi juga telah dikerahkan untuk berpatroli di daerah Pulau Boracay itu dan menjaga pantai.
MEIDYANA ADITAMA WINATA