Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Media Sosial Bekukan Ratusan Akun Kampanye Hong Kong

image-gnews
Ratusan massa anti RUU ekstradisi menggunakan payung saat melakukan aksi unjuk rasa menuntut demokrasi dan reformasi politik di Hong Kong, August 18, 2019. REUTERS/Kim Hong-Ji
Ratusan massa anti RUU ekstradisi menggunakan payung saat melakukan aksi unjuk rasa menuntut demokrasi dan reformasi politik di Hong Kong, August 18, 2019. REUTERS/Kim Hong-Ji
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Twitter pada Senin, 19 Agustus 2019, membekukan ratusan akun yang diduga bagian dari kampanye pro-pemerintah Cina untuk menabur perselisihan politik di Hong Kong. Media sosial itu juga tidak akan lagi menerima iklan dari media yang dikontrol Cina.

Secara keseluruhan, Twitter mengatakan 936 akun yang berasal dari Cina telah dibekukan karena diduga melakukan sejumlah pelanggaran manipulasi platform perusahaan, termasuk spam, aktivitas terkoordinasi, akun palsu, dan upaya menghindari larangan.

Twitter mengatakan pembekuan akun ini adalah bagian dari upaya untuk melemahkan posisi legitimasi dan gerakan politik unjuk rasa di Hong Kong.

Diantara akun yang diblokir itu ada yang memiliki kurang dari 100 pengikut. Ada pula 326 akun yang memiliki lebih dari 10.000 pengikut dan sudah dibekukan serta beberapa akun memiliki hampir 300.000 pengikut.

"Terselubung, perilaku manipulatif tidak mendapat tempat di layanan media sosial kami. Mereka (akun provokatif) melanggar prinsip-prinsip dasar perusahaan yang telah kami bangun," tulis Twitter.

Twitter mengatakan penyelidikan intensif telah menemukan bukti yang dapat diandalkan untuk mendukung bahwa ini adalah operasi yang didukung oleh suatu negara. Ketika diminta untuk mengklarifikasi bagaimana penyelidikannya berlangsung, juru bicara Twitter merujuk pada temuan investigasi bahwa beberapa akun telah mendapatkan akses ke Twitter tanpa menggunakan VPN.

Mengikuti jejak Twitter, Facebook pun melakukan investigasi pada Senin kemarin. Facebook sebelumnya telah memutuskan menghapus tujuh laman, tiga grup, dan lima akun yang diduga terlibat dalam koordinasi perilaku tidak autentik dari Cina dan berfokus pada Hong Kong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami akan terus memantau dan akan mengambil tindakan jika kami menemukan pelanggaran tambahan," kata Kepala Kebijakan Keamanan siber Facebook, Nathaniel Gleicher.

Contoh-contoh dari perilaku tidak otentik yang diidentifikasi oleh Facebook diantaranya unggahan yang membandingkan pengunjuk rasa dengan kecoak. Ada pula unggahan yang menuduh wartawan melakukan korupsi dan berkolusi dengan perusuh, serta klaim kalau pengunjuk rasa yang harus bertanggung jawab atas jatuhnya korban luka.

Twitter, Facebook, dan sebagian besar platform media sosial dari barat lainnya sudah diblokir oleh Beijing. Sebagian besar akun yang diidentifikasi oleh Twitter sebagai akun jahat, menghindar dari Beijing karena pengaman digital negara itu dikenal menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN). 

The Intercept melaporkan pengumuman Twitter tentang adanya pelarangan iklan dilakukan beberapa jam setelah majalah investigasi online menghubungi Twitter dan mengatakan ada iklan tweet yang dibuat oleh Global Times, yakni sebuah tabloid Cina yang diterbitkan di bawah naungan People's Daily.

SOUTH CHINA MORNING POST | MEIDYANA ADITAMA WINATA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

4 jam lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

6 jam lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

10 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.


Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

12 jam lalu

Ratusan personel gabungan dikerahkan melakukan pengamanan demo tolak penutupan jalan Serpong-Parung di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

1 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

1 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

1 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

2 hari lalu

Pendukung Prabowo-Gibran dan para pendukung Anies-Muhaimin terlibat bentrokan saat menggelar aksi di area Patung Kuda, Jakarta, 19 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

2 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

3 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni