TEMPO.CO, London - Pemerintah Cina memasang kamera pengawas CCTV atau closed-circuit television di berbagai kota secara besar-besaran. Jumlahnya terus meningkat dan diperkirakan mencapai satu kamera untuk setiap dua orang pada 2020.
“Pemerintah Cina secara agresif membatasi kebebasan pergerakan rakyatnya di dalam negara. Kamera CCTV dan aplikasi pengenalan wajah punya peran besar melakukan ini,” kata Paul Bischoff, redaktur dari Comparitech, yang memberitakan soal perkembangan teknologi dan perbandingannya, kepada SCMP pada Senin, 19 Agustus 2019.
Menurut media konsumer berbasis di Inggris ini, Cina memiliki sekitar 200 juta kamera terpasang di berbagai kota. Jumlah ini terus meningkat sebanyak sekitar 213 persen pada 2020 menjadi 626 juta kamera CCTV.
Namun, Comparitech memperkirakan jumlah aslinya jauh lebih tinggi daripada data yang dirilis.
“Kota Shenzhen berencana memasang 16.680 juta kamera terpasang dalam beberapa tahun, atau peningkatan 1.145 persen jumlah kamera dari saat ini sekitar 1.929 juta kamera,” begitu menurut laporan Comparitech.
Jika seluruh kota di Cina mengalami peningkatan pemasangan jumlah kamera pengawas CCTV dengan jumlah yang sama yaitu 1.145 persen maka jumlah kamera pengintai terpasang menjadi sekitar 2.29 miliar kamera.
Bischoff mengatakan pemasangan kamera CCTV semakin besar di beberapa kota di dunia karena harganya semakin murah dan mudah dipasang serta dioperasikan.
Kota Chogqing, yang terletak di Provinsi Sichuan di barat daya, memiliki 2.6 juta kamera terpasang atau 168 kamera untuk setiap 1000 orang.
Shenzen di Provinsi Guandong, yang terletak di selatan Cina, memiliki 159 kamera per 1000 orang.
Urumqi, yang merupakan ibu kota daerah otonom Xinjiang Uygur, memiliki 12 kamera CCTV untuk setiap 1000 orang warga.
Selain Cina, Singapura juga memasang kamera di berbagai lokasi yaitu 15 kamera CCTV untuk 1000 orang, dan ibu kota New Delhi memasang 9 kamera untk setiap 1000 warga.
